Mengenal Tradisi Unik di Tegal, Warisan Budaya yang Harus di Jaga

Mengenal Tradisi Unik di Tegal, Warisan Budaya yang Harus di Jaga

--

Ketika Prepegan tentu saja pasar akan menjadi sangat ramai dan cukup sempit. Tetapi masyarakat tetap bersedia berdesak-desakan untuk membeli berbagai kebutuhannya.

3. Tradisi Nyadran

Nyadran yang merupakan tradisi unik di Tegal dengan mengunjungi rumah sanak saudara yang jauh. Tradisi ini dilakukan ketuka saat hari raya tiba.

Nyadran dilakukan dengan membawa sirup ataupun kue sebagai bingkisan untuk saudara yang lebih tua. Masyarakat pun akan membuat opor ayam serta kupat sayur untuk sarapan bersama keluarga.

4. Tradisi Mutih

Calon pengantin wanita di Kota Tegal akan melaksanakan tradisi Mutih sebelum melaksanakan pernikahannya. Calon pengantin wanita juga tidak diperbolehkan makan menggunakan lauk yang enak dan hanya diizinkan untuk mengonsumsi nasi putih ataupun tahu putih yang tidak dimasak atau digoreng terlebih dahulu.

Tradisi mutih hanya dilakukan oleh calon pengantin wanita, maka kedua calon pengantin untuk tidak boleh bertemu. Akan tetapi, mereka masih diperbolehkan untuk berkomunikasi melalui ponsel dan akan kembali dipertemukan setelah ijab qobul dilaksanakan.

Tradisi unik di Tegal tersebut bertujuan untuk agar calon pengantin wanita bisa terlihat lebih cantik setelah dirias. Dengan begitulah pengantin pria pasti akan terpesona setelah melihat pasangannya.

5. Tradisi Unggah-Unggahan

Pelaksanaan tradisi unggah-unggahan dimulai pada malam nisfu Syaban, hingga H-1 Ramadhan. Masyarakat akan membagikan makanan-makanan beserta lauk pauk kepada tetangga sekitar. 

Masyarakat melakukannya dengan membuat makanan kemudian dibagikan. Tradisi tersebut hingga saat ini masih terawat dan dilakukan di wilayah Tegal- Brebes.

Ini dilakukan saat ruwah atau Syaban.

6. Tradisi Mudun Lemah

Tradisi seperti ini biasanya dilakukan ketika bayi sudah mencapai usia satu tahun. Pada saat itulah ibu dari anak tersebut membuat bubur candil dan bubur sumsum yang kemudian dibagikan kepada warga sekitar. 

Ibu dari bayi juga akan menyiapkan keperluan lainnya seperti kaca, emas, buku, pulpen, dan padi yang kemudian diletakkan di piring bersamaan dengan nasi kuning. Lalu, bayi akan dimasukkan dalam kurungan ayam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: