Perbedaan Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran, Ini Amalannya agar Mendapatkan Malam Kemuliaan

Perbedaan Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran, Ini Amalannya agar Mendapatkan Malam Kemuliaan

RAMADHAN - Perbedaan Malam Lailatul Qodar dan Nuzulul Quran--

RADAR TEGAL - Bulan Ramadhan adalah bulan mulia yang didalamnya terdapat peristiwa pertama kali turunnya Al-Quran atau yang biasa disebut Nuzulul Quran. Selain itu ada juga hal istimewa di bulan Ramadhan yaitu malam Lailatul Qadar, lantas apa perbedaan malam Lailatul Qodar dan Nuzulul Quran itu?.

Artikel ini akan membahas tentang perbedaan malam lailatul Qodar dan Nuzulul Quran yang ada dalam bulan Ramadhan secara detail. Yuk simak dengan baik, karena masih banyak orang yang keliru dengan dua malam mulia tersebut.

Meskipun sama-sama menjadi malam turunnya Al-Qur'an, namun tetap saja berbeda makna. Yuk perhatikan ulasan tentang perbedaan malam lailatul Qodar den Nuzulul Quran agar tidak salah paham lagi.

Banyak amalan yang bisa dilakukan untuk meraih malam kemulian antara lain menghidupkan malam dengan beribadah seperti membaca Quran, sholat malam, dzikir dan lain sebagainnya. Kedua malam ini sangat istimewa karena menjadi waktu yang paling mustajab untuk berdoa dan pahala yang berlipat-lipat ketika melakukan kebaikan, Nah mari simak perbedaan malam Lailatur Qodar dan Nuzulul Quran berikut ini.

BACA JUGA: Simak! 7 Amalan Sunnah saat Ramadhan yang Dapat Menambahkan Pahala Berlipat Ganda

Perbedaan Malam Lailatul Qodar dan Nuzulul Quran

Dilansir dari NU Online, Nuzulul Quran adalah malam pertama kali turunnya Al-Quran pada tanggal 17 Ramadhan. Masyarakat Indonesia khususnya umat islam selalu memperingati dan mengisi malam ini dengan melakukan tumpengan, pengajian, istighosah, tahlil, dan khataman Quran.

Namun Allah SWT menegaskan dalam surat AL-Qodar, bahwa malam lailatul qodar adalah malam dimana diturunkannya Al-Quran. Malam Lailatul Qodar sering disebut malam kemuliaan karena lebih baik dari seribu bulan.

Malam Lailatul Qodar akan terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan tanggalnya yang ganjil. Rasulullah memerintahkan umat islam untuk menghidupkan malam ini dengan ibadah yang maksimal, hal ini karena pahalanya yang luar biasa setara dengan ibadah seribu bulan.

Lantas mengapa Al-Quran bisa diturunkan dalam waktu yang berbeda? Ini dia penjelasan jelasnya menurut pandangan pakar NU. Ada pakar tafsir yang menegaskan bahwa al-quran diturunkan dengan dua kali proses.

BACA JUGA: Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Malam yang Dinanti-nantikan Umat Muslim

Proses yang pertama yaitu diturunkanya secara keseluruhan yang kemudian dikumpulkan terlebih dahulu di Baitul Izzah. Proses kedua, Diturunkannya secara berangsur-angsur oleh malaikat Jibril atas perintah Allah Kepada Nabi Muhammad SAW.

Syekh Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi menegaskan:

وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى مَا بَيَّنَّاهُ جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ كَانَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ بِهِ نَجْمًا نَجْمًا فِي الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي وَالْأَسْبَابِ، وَذَلِكَ فِي عِشْرِينَ سَنَةً.

Sumber: