Asal Usul Mitos Batara Kala, Raksasa yang Memakan Matahari dan Bulan di Kepercayaan dan Budaya Jawa Kuno

Asal Usul Mitos Batara Kala, Raksasa yang Memakan Matahari dan Bulan di Kepercayaan dan Budaya Jawa Kuno

WAYANG - Dari mitos Batara Kala di Jawa hingga cerita-cerita yang tersebar di berbagai penjuru dunia, kita dapat melihat betapa kaya dan beragamnya kepercayaan dan kebudayaan di penjuru dunia.--(Ilustrasi Foto: Freepik/pikisuperstar)

RADAR TEGAL - Dari mana asal usul mitos Batara Kala? Sebelum membahasnya, tentu kita harus mengulas dulu tentang gerhana matahari yang kerap dikaitkan dengan mitos tersebut.

Diketahui, gerhana matahari adalah salah satu fenomena alam yang paling menarik dan misterius. Dalam berbagai cerita dan kepercayaan budaya Jawa, mitos Batara Kala selalu disangkutpautkan dengan fenomena itu. 

Terjadinya gerhana ini memang telah menjadi sumber keajaiban dan kekaguman bagi manusia sepanjang sejarah. Dari mitologi kuno hingga penelitian ilmiah modern yang salah satunya menyinggung soal mitos Batara Kala. 

Mitos Batara Kala memainkan peran penting dalam mitologi Jawa kuno. Sosok ini diyakini memakan matahari atau bulan hingga menyebabkan gerhana. Lalu, bagaiman cerita ini berawal?

BACA JUGA: Pamali! Mitos Tidur Waktu Maghrib Konon Bisa Berdampak Buruk Apabila Dilanggar

Namun, tidak hanya mitos Batara Kala saja, mitos gerhana matahari juga banyak tersebar luas di berbagai penjuru dunia. Mencerminkan keragaman budaya dan kepercayaan manusia. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul Batara Kala serta mitos gerhana matahari dari berbagai budaya. Sambil memahami bagaimana fenomena alam yang menakjubkan ini telah memberi warna pada kehidupan manusia sejak zaman purba hingga masa kini.

Asal usul Batara Kala

Dalam mitologi Jawa kuno, Batara Kala dianggap sebagai raksasa jahat yang memiliki kekuatan luar biasa. Dipercaya sebagai putra dewa yang terkutuk, mitos Batara Kala merupakan figur yang menakutkan bagi masyarakat Jawa. 

Mitos Batara Kala menggambarkan sebagai sosok yang sering memakan matahari atau bulan, menyebabkan terjadinya gerhana. Namun, masyarakat Jawa kuno tidak tinggal diam menghadapi ancaman ini. 

BACA JUGA: Menelusuri Jejak Mitos Jawa tentang Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Mereka melakukan berbagai upaya. Seperti menabuh kentongan dan memukul pohon, untuk mengusir Batara Kala dan mencegah terjadinya gerhana yang menakutkan.

Nama lain untuk Batara Kala adalah Kala Rahu. Dalam cerita-cerita rakyat, ia digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan, berubah menjadi lesung setengah badan ke bawah. 

Saat gerhana matahari terjadi, orang-orang Jawa meyakini bahwa Batara Kala sedang memakan matahari. Mereka pun berupaya dengan keras untuk menggagalkan niat jahatnya. 

Sumber: