Penjelasan Mitos Jawa tentang Hari Sial dan Hari Baik

radartegal.com - Mitos Jawa tentang hari sial dan hari baik ini dipercaya dapat mempengaruhi keberuntungan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Konsep hari sial dan hari baik dalam mitos Jawa ini didasarkan pada perhitungan kalender Jawa dan pengaruh dari astrologi.

Hari-hari tertentu dianggap membawa energi positif yang dapat mendatangkan keberkahan, sementara hari-hari lainnya dianggap membawa energi negatif yang dapat menyebabkan kesialan.

Mitos Jawa tentang hari sial dan hari baik ini masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Jawa hingga saat ini.

BACA JUGA: 4 Mitos Jawa tentang Malam Jumat, Ternyata Banyak Larangan yang Masih Dipercaya

BACA JUGA: 8 Hewan Ini Punya Mitos Menarik yang Sering Bikin Salah Paham

Mitos tentang hari sial dan hari baik ini tidak hanya mempengaruhi keputusan dalam kehidupan sehari-hari, seperti memilih tanggal pernikahan atau memulai usaha baru, tetapi juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti kesehatan, keuangan, dan hubungan sosial.

Mitos Jawa tentang hari sial dan hari baik ini menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Jawa.

Mitos Jawa tentang hari sial dan hari baik

Dalam budaya Jawa yang kaya akan tradisi dan kepercayaan, konsep hari sial dan hari baik masih dipercaya oleh sebagian masyarakat.

Konsep ini erat kaitannya dengan perhitungan weton, yaitu perhitungan hari kelahiran berdasarkan kalender Jawa yang menggabungkan hari (Senin, Selasa, dst.) dengan pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).

BACA JUGA: 5 Fakta dan Mitos Datang Bulan bagi Perempuan, Hati-hati Pemahaman yang Salah

BACA JUGA: 8 Mitos tentang Cacar Air yang Banyak Dipercaya, Benarkah Sekali Seumur Hidup?

Setiap weton memiliki karakteristik dan pengaruhnya masing-masing, termasuk potensi datangnya kesialan atau keberuntungan.

Sumber: