8 Barang yang Murah di Indonesia ternyata Mahal di Luar Negeri, Daun Pisang di Amerika Tembus Rp256.000

8 Barang yang Murah di Indonesia ternyata Mahal di Luar Negeri, Daun Pisang di Amerika Tembus Rp256.000

Barang yang Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri-Youtube | EDUTAINMENT TRANS7 OFFICIAL-

RADAR TEGAL - Indonesia, tanah air yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, telah menghasilkan berbagai barang yang memiliki harga terjangkau di dalam negeri. 

Namun, saat barang-barang tersebut di ekspor dan tiba di luar negeri, harganya melonjak hingga mencapai angka yang cukup mengejutkan. 

Di artikel ini, Radar Tegal akan mengeksplorasi delapan barang yang menjadi contoh nyata tentang fenomena ini. Mengapa barang-barang yang dianggap murah di Indonesia bisa menjadi sangat mahal di luar negeri? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

1. Gorengan

Gorengan, makanan favorit yang kerap ditemui di kaki lima hingga pedagang keliling di Indonesia. Harganya sangat bersahabat di dalam negeri, dengan harga mulai dari Rp 1.000 per buah.

BACA JUGA:10 Merek Ini Terlihat Mahal di Indonesia, Ternyata di Luar Negeri Harganya di Obral Murah 

Namun, saat Anda membeli gorengan di luar negeri, terkejutlah, karena harganya bisa mencapai puluhan ribu rupiah per buah. Bahkan harga satu pisang goreng bisa mencapai 5 Euro atau sekitar Rp 75.000.

2. Sandal jepit

Sandal jepit adalah alas kaki yang sangat populer di Indonesia. Harga sandal jepit di dalam negeri sangat terjangkau, dimulai dari Rp 10.000 per pasang. 

Namun, begitu Anda mencoba membelinya di luar negeri, bahkan khususnya merek Swallow, bisa dijual dengan harga mulai dari ratusan ribu rupiah hingga 20 dolar.

3. Daun pisang

Daun pisang, yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan di Indonesia, adalah contoh lainnya. Harga daun pisang di dalam negeri sangat ekonomis, dengan harga mulai dari Rp 1.000 per lembar. 

BACA JUGA:6 Barang yang Harganya Bikin Kamu Merasa Kaya di Indonesia, Padahal di Luar Negeri Cuma Kaleng

Namun, saat kita mencari daun pisang di luar negeri, harganya melonjak hingga puluhan ribu rupiah per lembar. Mengapa hal ini terjadi?

Sumber: