GAWAT! Debit Air Waduk Cacaban Turun Drastis, Puso Ancam Petani Padi Kabupaten Tegal

GAWAT! Debit Air Waduk Cacaban Turun Drastis, Puso Ancam Petani Padi Kabupaten Tegal

Debit air Waduk Cacaban Kabupaten Tegal turun drastis dampak kemarau dan fenomena El Nino.-Tangkapan Layar-Youtube / Sobat Jalan Yuk

RADAR TEGAL - Debid air Waduk Cacaban Kabupaten Tegal turun drastis.

Saat ini debit air waduk yang menjadi andalan petani tersebut tersisa 7,3 meter kubik.

Padahal normalnya, debit air Waduk Cacaban mencapai 45 juta meter kubik.

Terus menurunnya debid air waduk dipengaruhi oleh musim kemarau yang terjadi saat ini.

BACA JUGA:Eksplor Cacaban, 100 Lebih Pengusaha Kabupaten Tegal Gelar Lomba Agustusan di Tepi Waduk

BACA JUGA:Sedekah Bumi Waduk Cacaban Tradisi Merawat Alam, Bupati Tegal Beri Pesan Khusus

Kondisi tersebut diperparah dengan fenomena El Nino yang melanda saat ini.

Akibat dari menyusutnya debit air Waduk Cacaban, petani padi Kabupaten Tegal terancam mengalami puso atau gagal panen.

Hal ini dibenarkan Waras Sugiarto, 53, anggota Kelompok Tani Desa Karangmalang, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.

Menurutnya sejak 23 Agustus 2023, aliran air untuk lahan pertanian terpaksa harus berbagi dengan wilayah lain akibat menyusutnya debit air Waduk Cacaban. 

BACA JUGA:Mitos Waduk Cacaban Tegal yang Masih Dipercaya Masyarakat: Tumbal dan Sosok Penunggu yang Bikin Merinding

BACA JUGA:Dijaga Dua Sosok Ghaib, Berikut Misteri Waduk Cacaban yang Sekarang Sudah Cantik dan Cocok untuk Liburan

Otomatis tanaman padi di sekitar Kecamatan Kedungbanteng, Pangkah hingga Suradadi terancam puso karena kekurangan air.

"Total ada sekitar 450 hektare lahan pertanian yang terancam puso. Mulai dari Karangmalang, Tonggara hingga Harjosari," kata Waras.

Sumber: