Jepang dan Singapura Disebut Bupati Tegal saat Bahas Sekolah Adiwiyata di Sini, Kenapa ya?

Jepang dan Singapura Disebut Bupati Tegal saat Bahas Sekolah Adiwiyata di Sini, Kenapa ya?

SINGGUNG JEPANG - Bupati Tegal Umi Azizah menyinggung negara Jepang saat hadir di SMP Negeri 1 Slawi belum lama ini.-Humas Pemkab Tegal-

Ini yang menjadi daya tarik utama investor besar berskala multinasional mau tinggal dan menetap di sana, berinvestasi serta menanamkan modalnya di sana.

Maka, untuk membangun lingkungan hunian yang nyaman dengan hubungan kekerabatan sosial multi etnis warganya yang baik, hal mendasar yang ditanamkan untuk membangun sumber daya manusianya yang berkualitas adalah dengan pendidikan lingkungan.

BACA JUGA:Bupati Tegal Alokasikan Anggaran Rp34 Miliar untuk Bangkom ASN, Sudah Melebihi Ketentuan

BACA JUGA:32 Pramuka Kabupaten Tegal Ikut Raimuna Nasional ke-12, Bupati Tegal Singgung soal Adat

Singapura, lanjut Umi, menawarkan sistem pendidikan yang menjamin keamanan dan kenyamanan anak-anak bersekolah. Tidak ada yang namanya tawuran antarpelajar, membolos sekolah atau melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan umum seperti corat-coret dinding, balap liar. 

Sebab di sana semuanya terpantau. Ada sistem yang terbangun baik yang menjadikan pelajarnya nyaman bersekolah, termasuk jaringan transportasi publik yang menjangkau seluruh lokasi sekolah dan kampus.

Maka tidak heran jika kemudian ribuan Warga Negara Indonesia yang berpendidikan baik, bertalenta global pindah status kewarganegaraannya ke Singapura setiap tahunnya.

“Ini alarm. Apa yang menjadikan Singapura ini menarik? ternyata, negara yang luasnya hampir sama dengan Jakarta ini memiliki tata kehidupan yang lebih baik di banyak hal. Lebih humanis, lebih tertib dan disiplin,” ungkap Umi.

BACA JUGA:Minta Dicek, Bupati Tegal Singgung Praktik Nakal Perolehan Ijazah Diniyah dan SK Madrasah

BACA JUGA:Fasilitasi Rumah Dinas Kejari Kabupaten Tegal Rp3 Miliar, Bupati Tegal Umi Azizah Dapat Apresiasi

Sehingga di sini Umi berharap, pendidikan lingkungan melalui pendekatan Sekolah Adiwiyata bisa membentuk mental dan karakter anak yang disiplin. Sebab mereka adalah tulang punggung Indonesia Emas 2045. Generasi yang akan menentukan masa depan dan daya saing bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya.

Kedisiplinan ini bisa dimulai dari menjaga kebersihan ruang kelas dan halaman sekolah, meminimalisir penggunaan plastik dan syrofoam dengan menata kantin sehat serta membiasakan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, higienis, dan aman.

Lebih lanjut Umi berharap, kehadiran Masjid Baitul Atiq bisa digunakan sebagai pusat kegiatan kerohanian siswa, tempat mengasah intelektualitas spiritual agar para siswa memiliki kekuatan akidah, pemahaman agama yang luas, dan mampu menempatkan dirinya di tengah keberagaman kehidupan beragama dan berkebudayaan.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Fakihurrokhim menjelaskan jika SMP Negeri 1 Slawi telah berhasil meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2019.

BACA JUGA:Keren! SMP Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Kostum Cantik

Sumber: radartegal.disway.id