Keren! SMP Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Kostum Cantik

Keren! SMP Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Kostum Cantik

SUPPORT - Kepala SMPN 1 Slawi memberi support pada siswa didiknya di ajang panen karya P5. Tampak kostum dari daur ulang sampah plastik terlihat cantik.-HERMAS PURWADI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- SMP Negeri 1 Slawi menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan sampah di Kabupaten Tegal. Langkah itu dilakukan dengan membuat kostum cantik dari daur ulang sampah plastik.

Dengan daur ulang sampah plastik, sebuah kostum karnaval dibuat siswa SMPN 1 Slawi secara berkelompok. Selama kurang lebih 2 minggu sampai menjadi satu stel kostum yang unik dan menarik. 

"Bahan yang digunakan di antaranya yaitu plastik kresek bekas, botol minum bekas, koran bekas, sterofom bekas, sisa paralon bekas, dan lainnya. Berkat pengarahan dari wali kelas dan pembimbing P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) tercipta kostum karnival yang eco-friendly," ungkap Kepala SMPN 1 Slawi Mujiarti MPd, Kamis 24 Oktober 2023. 

Hal itu menunjukkan kepedulian warga SMP Negeri 1 Slawi terhadap lingkungan. Program daur ulang sampah plastik mendukung pengurangan sampah terutama sampah yang sulit terurai. 

BACA JUGA:Jadwal Karnaval HUT RI Pemkab Tegal 26-27 Agustus 2023, Cek Rutenya di Sini

BACA JUGA:Mantap Jiwa! SMPN 2 Margasari Tegal Juara 1 Karnaval HUT Kemerdekaan RI

Selaras dengan hal ini, melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema “Gaya Hidup Berkelanjutan,” siswa-siswi SMP Negeri 1 Slawi didorong untuk memiliki kesadaran melakukan daur ulang sampah plastik. Hal itu bertujuan agar sampah plastik bisa menjadi kerajinan yang memiliki nilai estetik dan nilai ekonomis setelah diolah kembali.

Kepala SMP Negeri 1 Slawi Mujiarti MPd menyatakan, panen hasil karya P5 kali ini menjadi media kepedulian siswa didiknya akan sampah dan kegiatan daur ulang sampah plastik.

"Jangan sampai karena kelalaian kita hari ini, akan berdampak buruk kepada lingkungan 10 sampai 20 tahun yang akan datang. Kebiasaan membuang sampah tanpa dipilah organik dan nonorganiknya akan sangat berpengaruh pada pencemaran lingkungan. Mari kita lihat dari sisi lain, sampah organik bisa diolah menjadi ecoenzym dan sampah nonorganik bisa kita ubah menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis kembali," ujarnya.

Terpisah, Koordinator P5 kelas VIII Ulta Luthviana SPd menambahkan, kegiatan daur ulang sampah plastik dan adanya kesadaran akan bahaya sampah plastik akan membantu siswa kelak lebih kritis. Terutama tentang hal yang berkaitan dengan hal ini. 

BACA JUGA:Pemilu Legislatif 2024 Disosialisasikan di Ajang Karnaval: Aja Klalen Sedulur!

BACA JUGA:Pecah! Karnaval Pembangunan Brebes 2023 Dipadati Ribuan Warga, Pantura Penuh Sesak

"Mereka harus bisa menjadi agent perubahan di lingkungan masing-masing supaya kesadaran 3R bisa dipraktikkan dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan lebih jauh lagi," ungkapnya.

Menurutnya kegiatan ini bertujuan agar siswa terlibat secara langsung dalam proses 3R (Reduce, Recycle, and Reuse) atau daur ulang sampah plastik. Sehingga memiliki pengalaman yang mampu mengubah pola pikir dan gaya hidup.

Sumber: radartegal.disway.id