Petani Rumput Laut Brebes Kesulitan Pasarkan Hasil Panen, Sistem Pembayaran Selalu Ditempo

Petani Rumput Laut Brebes Kesulitan Pasarkan Hasil Panen, Sistem Pembayaran Selalu Ditempo

PENGUSAHA - Wiryanti Sukamdani, pengusaha asal Jakarta saat membeli hasil panen petani rumput laut Brebes belum lama ini.-EKO FIDIYANTO/RADAR BREBES-

RADAR TEGAL- Meski produksinya melimpah, petani rumput laut Brebes, Jawa Tengah rupanya kesulitan pasarkan hasil panennya. Pasalnya sistem pembayaran selalu ditempo hingga satu bulan.

Hal ini seperti dikeluhkan petani rumput laut di Desa Randusanga Kulon Kecamatan/Kabupaten Brebes. Mereka mengaku selama ini merasa kesulitan dalam menjual hasil panennya. 

Selama ini mereka menjual hasil panen dengan sistem pembayaran tempo hingga satu bulan. Karena hal tersebut, kegiatan produksi mengalami hambatan lantaran mayoritas mereka merupakan petani kecil.

Diketahui, produksi rumput laut setiap bulannya rata-rata sekitar 100 ton. Hasil panen tetap terjual di berbagai pabrik pengolahan rumput laut. 

BACA JUGA:78 Ribu Bibit Pohon Ditanam Serentak oleh TNI, Kodim 0713 Brebes Libatkan Mahasiswa

BACA JUGA:Buntut Pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta soal Telur Asin Brebes, Warga dan Pedagang Demo

Petani bakal memanen hasil budidaya rumput laut sekitar dua bulan sekali. Namun para petani tidak bisa langsung menerima pembayaran dari penjualan tersebut.

"Produksi per bulan sekitar 100 ton, tetap terjual namun pembayarannya lambat," ucap salah seorang petani rumput laut Desa Randusanga Kulon, Slamet. 

Slamet mengatakan, saat ini pemasaran rumput laut mengalami sedikit hambatan karena penjualan hasil panen tidak diiringi pembayaran tunai, melainkan pembayaran tempo.

"Sekarang kesulitannya itu masalah pembayaran yang tidak bisa langsung tunai. Para petani harus menunggu paling tidak dua minggu sampai satu bulan untuk menerima pembayaran hasil dari penjualan," kata Slamet di rumahnya, Selasa 15 Agustus 2023.

BACA JUGA:Hadir di Jambore, Anies Baswedan Singgung Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Brebes

BACA JUGA:Without the APBD, Two Sultans of Brebes Concrete Joints on Jalan Klampok-Sitanggal that were Severely Damaged

Untungnya, lanjut Slamet, saat ini para petani rumput laut di Desa Randusanga Kulon telah terbantu untuk pemasaran hasil panennya. Mereka tidak lagi bingung mencari pangsa pasar karena ada salah satu perusahaan yang siap memasok hasil panen rumput laut petani dengan pembayaran tunai. 

Kali ini ada pengiriman perdana rumput laut sebanyak 20 ton ke PT Agarindo Bogatama dengan pembayaran tunai. Meskipun dijual dengan harga normal, Rp7500 per kg, para petani merasa lega karena mereka langsung menerima pembayaran setelah penjualan.

"Kalau ini langsung, timbang bayar. Harga rumput laut kering sekarang Rp7.500 per kilo. Ini dijual dengan harga normal tapi kita terbantu karena langsung terima bayaran," ungkap dia.

Pihak pembeli yakni pengusaha asal Jakarta, Wiryanti Sukamdani mengaku memang sengaja membantu memasarkan hasil panen petani rumput laut di Desa Randusanga Kulon Kabupaten Brebes. 

BACA JUGA:Retribusi Parkir Kabupaten Brebes Diduga Bocor, Target PAD Rp350 Juta Sangat Minim

BACA JUGA:Sering Picu Genangan, DPU Perbaiki 2 Titik Drainase di Brebes

Pasalnya, selama ini mereka kesulitan memasarkan hasil panen lantaran kurang lancarnya pembayaran, yang akhirnya menghambat intensitas produksi. 

"Kami bantu untuk penyerapan, untuk pemasaran, dan sistemnya langsung bayar. Timbang langsung bayar," tandasnya. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: