Sejarah Slawi: Sayembara Putri Ki Gede Sebayu dan Pohon Jati Ajaib yang Kini Jadi Masjid Kalisoka
Ilustrasi sejarah Slawi, sayembara putri Ki Gede Sebayu dan pohon jati ajaib yang kini jadi masjid Kalisoka.--
Takdir memainkan permainannya, dan pada saat-saat genting itulah, seorang santri muncul. Diiringi oleh sekelompok pemuda sopan, Ki Jadug, sang santri, hadir di dalam gelanggang.
Keterlambatannya memupuk banyak tanya, tetapi izin pun diberikan oleh Ki Gede Sebayu. Dalam keteduhan sejenak, Ki Jadug mengucapkan selamat dan memilih untuk berwudhu sebelum beraksi.
Dalam sinar matahari senja, dia menunaikan shalat, dengan hati-hati para penonton menyaksikan.
Angin berdesir, dan detak jantung berpacu saat Ki Jadug mengayunkan pethelnya. Gerakan silat yang cekatan menjadi jurus yang membelah ruang.
Di tengah ayunan kelima, tiba-tiba angin menjadi ribut dan tanah berguncang. Orang-orang terpukau, berlarian menjauh saat pohon jati raksasa perlahan roboh tanpa menyentuh siapapun. Dalam suara gemuruh, bumi menyaksikan kejadian ajaib ini.
Anugerah terdengar dalam sorakan yang meriah, sambutlah Pohon Jati Ajaib yang merayakan kejatuhan dengan tanpa celah.
Setelah kegembiraan mereda, Ki Gede Sebayu memberikan kata-kata bijaknya kepada semua yang hadir. Pohon ini, pohon yang roboh dengan dahsyat, akan menjadi fondasi bagi Masjid di Kalisoka. Sebuah tindakan yang penuh makna dan simbolisme.
Dengan langkah riang, para hadirin perlahan membubarkan diri, membawa cerita dalam hati mereka. Namun, takkan terlupakan bahwa di balik semesta yang menawan ini, tersembunyi kisah yang begitu indah dan memukau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: