Konon Kota Kuno yang Hilang, Ini 4 Fakta Menarik Candi Tondowongso

Konon Kota Kuno yang Hilang, Ini 4 Fakta Menarik Candi Tondowongso

--daerah.sindonews.com

RADAR TEGAL - Kediri menyimpan sebuah sejarah tentang kota kuno yang hilang ditelan bumi dalam situs Candi Tondowongso. Situs ini sendiri berlokasi di wilayah Gurah yang kaya akan peninggalan arkeologis.

Sejumlah arca Candi Tondowongso yang pertama kali ditemukan pada awal 2007 sempat menghebohkan warga. Setelah penggalian resmi pada tahun yang sama, ditemukan keberadaan struktur candi yang lengkap dengan tembok keliling dan gapuranya bagai sebuah peradaban kota. 

BACA JUGA:Konon Petilasan Ratu Teluh, Ini 4 Fakta Menarik Candi Calon Arang

Sayangnya, Candi Tondowongso yang berlokasi di Desa Gayam ini terendam air karena belum ada drainase. Jaraknya juga tidak jauh dengan sesama saudara situsnya, yaitu Candi Gurah, yang juga sempat ditelan bumi lagi setelah pertama kali ditemukan. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu candi yang terkenal di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 4 fakta kota yang hilang ditelan bumi di situs Candi Tondowongso.

BACA JUGA:4 Fakta Candi Sari yang Mungil, Konon Jawa Tenggelam jika Lanjut Ekskavasi

4 Fakta situs Candi Tondowongso

1. Penemuan arca yang menggemparkan publik

Arca situs Tondowongso telah ditemukan sebanyak 12 buah ditambah 3 pecahan arca yang belum dikenali. Arca-arca tersebut adalah Durga, Mahakala, Candra, Ardhanari, dan Surya. 

Meskipun semua artefak tersebut sudah diamankan oleh BPCB Jatim, situsnya yang berlokasi di ladang warga masih bisa dijumpai.

BACA JUGA:Candi di Magelang Ini Diberi Nama Candi Asu Sengi, Padahal yang Ditemukan Arca Lembu Nandhi

2. Peradaban kota kuno yang hilang

Di situs ini, masih terlihat sisa gapura dan tiga candi pewara atau candi pengiring yang berjejer menghadap ke arah timur. Candi induknya sendiri berada di sisi timur.

Gugus candi yang berbahan bata merah ini menurut arkeolog sebenarnya dikelilingi pagar tembok. Bahkan, diduga seluruh situs ini dikelilingi tembok layaknya sebuah kota, bukan hanya sebagai tempat ibadah saja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: youtube asisi channel