Romyani, Sopir Bus Kecelakaan di Guci Terus Dibela Rian Mahendra: Kita Miris

JAKARTA, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Romyani, sopir bus yang kecelakaan di Guci Kabupaten Tegal sudah menjadi tersangka. Nasibnya rupanya mengundang perhatian Hotman Paris dan Rian Mahendra.

Tenaga ahli PO Kencana itu terus membela Romyani dan berusaha berjuang menyelamatkannya. 

"Andai memang ada yg ngebuka handrem.. kita juga ga pengen ngehukum dia.. apalagi kalo dia masih di bawah umur," ujar Rian Mahendra dalam postingan akun Instagram-nya, Rabu, 17 Mei 2023.

Mantan Direktur Operasional PO Haryanto ini tidak habis pikir kalau nanti Romyani menjadi terdakwa. Bahkan Romyani jadi tersangka saja, dia tidak tega.

"Yang kita perjuangkan saat ini adalah crew yang seharusnya ada di posisi korban karna armadanya telah disabotase. Jangankan buat jadi terdakwa di persidangan, sekedar jadi tersangka aja kita yang liat dah miris," tegas Rian Mahendra di akun Instagram @rianmahendra83.

BACA JUGA: Yakin Ayahnya Tidak Bersalah, Dea Anak Sopir Bus Kecelakaan di Guci Minta Bantuan Hotman Paris

Di sini, dia ingin mengubah pandangan jika musibah kecelakaan yang terjadi kendaraan besar, salah satunya bus, tidak selalu sopir yang salah.

"Dan hancurkan stigma bahwa musibah kejadian apapun yg berhubungan dengan driver armada besar selalu berujung mereka yang salah," tandasnya.

Meski membela Romyani, Rian juga enggan menghakimi sosok yang melepas hand rem jika akhirnya terungkap.

Anak Haji Haryanto ini hanya ingin perjuangkan crew bus yang sudah bertugas dengan baik tetap menjadi tersangka karena dianggap lalai. Hal itu menjadi perhatian buat Rian.

Karena jika benar ada yang memainkan hand rem itu bisa masuk ranah sabotase.

Sebelumnya, Rian mengaku mencium aroma kejanggalan dari investigasi KNKT itu. Sebagai orang yang tahu seluk beluk armada bus, dia tetap yakin bahwa memang ada oknum anak kecil yang 'iseng' melepas rem tangan bus.

BACA JUGA: Kasus Bus Kecelakaan di Guci, Rian Mahendra Merasa Janggal: Handrem Itu kan Berat

Sehingga pada akhirnya bus yang dikendarai oleh Romyani berjalan sendiri. Karenanya, dia tidak setuju dengan pernyataan Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan yang menyebut hampir tidak mungkin anak kecil melepas handrem.

Sumber: