Warga Khawatir Erosi dan Longsor Akibat Kegiatan Galian di Dekat Makam Ki Gede Sebayu Tegal

Warga Khawatir Erosi dan Longsor Akibat Kegiatan Galian di Dekat Makam Ki Gede Sebayu Tegal

Pekerja sedang melakukan penggalian tanah di wilayah Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.--

BALAPULANG, RADARTEGAL.COM - Kegiatan galian tanah di wilayah Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, tepatnya di sebelah selatan Makam Ki Gede Sebayu disoal warga sekitar.

Warga khawatir terjadi kerusakan lingkungan dan erosi di wilayah tersebut. Selain itu, kegiatan itu dinilai menganggu pengguna jalan.

Salah satu warga yang juga tokoh masyarakat setempat, Gus Mujib Hasyim Djamhari, mengkhawatirkan kegiatan tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren Dzikrul Ghofilin Al Hasyimiyah Desa Danwarih itu mengatakan bahwa kegiatan galian batu dan urug tersebut dirasakan sangat mengganggu masyarakat dan pengguna jalan atau wisatawan yang hendak ke Makam Ki Gede Sebayu. 

BACA JUGA:Hwang Min Hyun Duduki Peringkat Pertama Top Influencer London Fashion Week 2023

”Yang kami dengar kegiatan itu perataan. Tapi yang terjadi malah galian. Kami sudah pernah mengajak komunikasi kepada pemilik galian, tetapi mereka tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, membawa material. Ini jelas menganggu pengguna jalan Desa Sangkanjaya. Meski ada izin perataan, tapi kami menduga belum ada izin laik jalan,” ungkapnya.

Pihaknya juga khawatir kegiatan tersebut merusak lingkungan dan terjadi erosi. Sementara di wilayah itu juga ada Makam Ki Gede Sebayu yang merupakan pendiri Kabupaten Tegal. 

Di mana setiap saat banyak orang atau wisatawan yang hendak ziarah ke makam tersebut.

”Jelas sangat menggagu aktivitas pengguna jalan atau wisatawan religi,” keluhnya.

BACA JUGA:Mantan Bupati H Junaedi Beberkan Kunci untuk Memajukan Pemalang

Tak hanya itu, pihaknya juga khawatir kegiatan galian yang dilakukan di dekat pondok pesantrennya itu mengakibatkan longsor. Karena itu, pihaknya berharap kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk mempertimbangkan perizinannnya terkait dengan galian tersebut.

”Kami sangat khawatir terjadi longsor dan dampaknya sampai ke pondok pesantren. Sebab, kegiatan itu jaraknya tidak jauh dari pondok. Di bawah pondok ketinggiannya sampai 25 meter,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Danawarih Abdul Munif mengatakan bahwa kegiatan di sebelah makam Ki Gede Sebayu itu sudah ada izinnya dan pernah dilakukan sosialisasi terhadap warga yang dihadiri dari pihak dinas dan Forkopimcam Balapulang. Dalam sosialisasi tersebut yakni terkait kegiatan perataan. 

”Sosialisasi yang pernah dilakukan itu yakni kegiatan perataan dan itu sudah ada izinnya. Soal kegiatan pengambilan dan pemindahan material, itu mungkin menjadi ranah dari dinas,” cetusnya.

Sumber: