Ibadah Qurban dan Hubungannya dengan Pendidikan Karakter Anak

Ibadah Qurban dan Hubungannya dengan Pendidikan Karakter Anak

--NU Online Jatim

Lantas, berkat rahmat dan kasih sayang Allah SWT, Ismail tidak jadi dikurbankan. Saat Ibrahim hendak menyembelih putranya, Allah SWT lalu mengganti Ismail dengan seekor domba.

Sejarah kenabian di masa Nabi Adam dan Nabi Ibrahim AS ini menjadi dasar pelaksanaan qurban oleh umat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW hingga saat ini. 

Peristiwa pada masa Nabi Ibrahim itu juga dikisahkan melalui Firman Allah SWT di Surah As-Saffat ayat 102-107. 

Dari kisah Nabi Adam dan Nabi Ibrahim di atas tentunya kita bisa banyak mendapat hikmah terutama dalam hal pendidikan karakter seorang anak. 

Pendidikan pengembangan karakter yang bisa kita ambil dari kisah di atas adalah nilai pendidikan keimanan, ibadah, akhlak, kesehatan, sosial, dan meneladani nabi.

Mari kita ulas apakah pendidikan karakter itu dan apa hubungannya dengan ibadah kurban. Pendidikan karakter adalah suatu peluang bagi penyempurnaan karakter diri manusia. 

Pendidikan karakter harus dipahami sebagai sebuah usaha manusia untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berkeutamaan (Hindarto;2010.4).

Dimulai dari kisah-kisah yang mendasari ibadah kurban di bulan dzulhijjah, maka di sini kita dapati banyak pendidikan untuk mengembangkan karakter yang baik pada diri manusia (anak). 

Dengan berkurban kita mendidik anak untuk belajar berbagi, menghargai perbedaan baik hari pelaksanaannya, bentuk hewan kurbannya maupun tata cara pelaksanaannya. 

Adapun pengembangan pendidikan  karakter dapat dilakukan di lingkungan sekolah maupun di rumah. Dengan kegiatan berkurban di lingkungan sekolah akan dapat membantu pengembangan pijakan pendidikan karakter bagi peserta didik di sekolah.

Pendidikan karakter yang baik akan menjadi jembatan bagi lahirnya anak-anak yang memiliki kepribadian atau akhlak yang baik. Dengan tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik pada peserta didik akan mendorong mereka tumbuh sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya untuk melakukan berbagai macam pengembangan pribadi yang terbaik dan melakukan segala upaya yang baik dan benar serta memiliki tujuan hidup. 

Pendidikan karakter sendiri lebih didasari dari pengetahuan, tindakan dan pembiasaan peserta didik. Masing-masing komponen tersebut saling berkesinambungan dalam pembentukan karakter pada anak. 

Antara pengetahuan, tindakan dan pembiasaan sendiri sangat berhubungan. Tidak semua peserta didik yang mengetahui hikmah dari  kisah yang mendasari ibadah qurban, akan bertindak seperti pengetahuan yang dimiliki jika tidak dilakukan pembiasaan untuk melakukan karakter yang baik.

Dalam hubungannya ibadah kurban dan pendidikan karakter diperlukan pengetahuan yang baik dan benar, penguatan emosi yang baik yang berhubungan dengan akhlak anak dan perbuatan yang baik tersebut, maka kegiatan ibadah kurban sangat membantu dalam pembentukan karakter yang baik. 

Pendidikan karakter yang didapat dari pelaksanaan ibadah kurban, adalah:

Sumber: