Penembakan Ajudan Jenderal dan 6 Laskar FPI di KM50 Bisa Sama Persis, Novel Bamukmin: CCTV Mati
Novel Bamukmin--
JAKARTA - Peristiwa tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan penembakan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek sama persis. Pernyataan itu diungkapkan anak buah Habib Rizieq Shihab (HRS), Novel Bamukmin.
“Kok, bisa persis juga seperti kasus KM 50, yaitu sama-sama CCTV mati, ada pembunuhan, ada dugaan penyiksaan, dan keterangan berubah-ubah,” kata Novel Bamukmin.
Plt Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu mencatat ada beberapa persamaan dari kasus KM 50 dengan kasus di rumah Irjen Ferdy Sambo tersebut. Pentolan 212 tersebut juga menyebutkan ada dugaan korban yang sudah meninggal dunia malah difitnah.
Karenanya, menurut Novel, untuk menghentikan spekulasi yang beredar di tengah masyarakat, CCTV yang berada di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo harus dibuka ke publik.
“Untuk menghentikan spekulasi yang ada, maka CCTV harus dibuka,” ujarnya.
Sebelumnya, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap detik-detik penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).
Dia menyebut penembakan berawal dari tindakan tercela Brigadir J yang memasuki kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam Polri. “Ketika itu, istri Irjen Ferdy Sambo sedang istirahat (di kamar),” kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7).
Brigadir J kemudian melakukan pelecehan terhadap istri seorang jenderal polisi bintang dua tersebut. “Lalu, Brigadir J menodongkan pistol ke kepala istri kadiv propam,” kata Ramadhan.
Atas insiden itu, istri Ferdy Sambo langsung berteriak untuk minta tolong. “Sontak ketika itu istri kadiv propam berteriak dan meminta tolong. Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar,” kata Ramadhan.
Kemudian, Bharada E yang ada di rumah tersebut langsung mendatangi ke kamar dan bertemu dengan Brigadir J. Saat itu, Bharada E menanyakan ke Brigadir J terkait apa yang sebenarnya terjadi. Bukannya menjawab, Brigadir J malah menembak Bharada E.
“Akibat tembakan itu, terjadilah saling tembak dan menyebabkan Brigadir J meninggal dunia,” kata mantan Kapolres Palu tersebut. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: