Dua Pekan Para Menteri Diperntahkan Kampanye Massif Masker, Presiden Jokowi: Libatkan PKK untuk Door to Door

Dua Pekan Para Menteri Diperntahkan Kampanye Massif Masker, Presiden Jokowi: Libatkan PKK untuk Door to Door

Sejumlah wilayah tercatat masih berstatus zona merah. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, ada 53 kabupaten/kota berisiko tinggi COVID-19.

Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya segera melakukan kampanye masif penggunaan masker dalam dua pekan ke depan. “Saya ingin fokus saja. Dalam dua minggu ke depan, kita fokus kampanye penggunaan masker,” ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas dengan topik Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/8).

Dia mengatakan case recovery rate di Indonesia dari data terakhir sebesar 61,9 persen. Menurutnya, hal itu semakin baik dan diharapkan terus meningkat angkanya.

Karena itu, protokol kesehatan dan perubahan perilaku di kalangan masyarakat harus betul-betul menjadi perhatian. “Dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya, tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun,” imbuhnya.

Menurut dia, kampanye yang bersamaan akan sulit diterima seluruh masyarakat. “Yang menengah kie atas bisa ditangkap dengan cepat. Tetapi yang di bawah ini menurut saya perlu satu persatu,” jelasnya.

Kepala Negara ingin melibatkan PKK untuk bisa membantu melakukan kampanye penggunaan masker dari pintu ke pintu. “Saya kira PKK ini sangat efektif door to door untuk urusan masker,” ucapnya.

Dikatakan, perubahan perilaku masyarakat harus benar-benar didorong dengan kampanye dan komunikasi masif. Bisa melalui televisi hingga media sosial selama dua pekan dengan cara yang berbeda-beda.

Sementara itu, tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan per tanggal 26 Juli 2020, terdapat 53 kabupaten/kota termasuk dalam risiko tinggi. Sedangkan 185 kabupaten/kota berisiko sedang.

Dari pemetaan 514 kabupaten/kota di Indonesia, ada 182 kabupaten/kota masuk dalam zona dengan risiko rendah. Kemudian, 51 kabupaten/kota tidak ada kasus baru. Sedangkan 43 kabupaten/kota berstatus zona hijau.

"Sebanyak 51 kabupaten/kota tersebut sudah pernah terdampak COVID-19 sebelumnya. Namun tidak ditemukan lagi kasus baru dalam empat pekan terakhir dan angka kesembuhannya 100 persen. Namun, pergerakan zonasi risiko COVID-19 bersifat dinamis. Antara satu minggu ke minggu lain sangat dinamis sekali," tutur Dewi di Jakarta, Senin (3/8).

Dia mengatakan sebelumnya ada 35 zona dengan risiko tinggi. Namun dalam satu pekan bertambah menjadi 53 zona dengan risiko tinggi. Perubahan zona risiko sedang ke risiko tinggi sampai 30 kabupaten/kota. "Sementara ada zona risiko tinggi bisa turun statusnya menjadi zona risiko rendah dan sedang," imbuhnya.

Dalam menentukan zona risiko, pihaknya menggunakan indikator kesehatan masyarakat. Baik aspek epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

"Penentuan suatu wilayah termasuk risiko tinggi, sedang atau rendah juga memperhatikan penambahan dan penurunan jumlah kasus sembuh, kematian, suspek COVID-19, dan jumlah spesimen yang diperiksa," paparnya.

Dewi menjelaskan memang sejak mulai awal ditemukan COVID-19, angka kematian terus menurun. Maksimum sampai 9,34 persen. Tetapi pada April 2020, persentase angka kematian turun rata-rata menjadi 8,64 persen

Sumber: