Diperkirakan Pria Berusia 25 Tahun, Identitas Kerangka Manusia di Jalur Gunung Slamet Belum Terungkap

Diperkirakan Pria Berusia 25 Tahun, Identitas Kerangka Manusia di Jalur Gunung Slamet Belum Terungkap

GUNUNG SLAMET- Identitas kerangka manusia yang ditemukan di jalur pendakian Gunung Slamet belum terungkap. Gunung tersebut merupakan salah satu lokasi favorit pendakian pecinta alam.-Dokumen-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Diperkirakan berjenis kelamin pria berusia 25 tahun, identitas kerangka manusia yang ditemukan di Pos 3 jalur pendakian Gunung Slamet masih belum terungkap. Pihak kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki kasus tersebut. 

"Identitasnya masih kita selidiki. Namun, dari hasil pemeriksaan petugas, korban berjenis kelamin laki-laki dengan usia sekitar 25 tahun," ungkap Kapolsek Bumijawa Iptu Iman Agus dikutip, Senin, 6 Mei 2024.

Pihak Kepolisian juga belum dapat memastikan penyebab meninggalnya korban yang ditemukan tinggal kerangka tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Kapolsek mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga agar dapat melaporkan ke pihak Kepolisian. Masyarakat diminta untuk segera melaporkan agar mempermudah pengungkapan identitas kerangka manusia tersebut.

BACA JUGA: ABK asal Bulakamba Brebes Tewas usai Diduga Terpeleset dari Kapal dan Jatuh ke Laut

Hingga saat ini pihaknya masih berupaya keras mengungkap identitas kerangka manusia yang ditemukan di jalur pendakian tersebut pada 17 April 2024 lalu. Saat ditemukan, korban masih dalam kondisi mengenakan baju.

Penemuan kerangka manusia tersebut berawal saat beberapa pendaki lewat melaporkan keberadaan korban di pos 3 jalur pendakian Gunung Slamet, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal pada Rabu 17 April 2024 lalu. Saat ditemukan korban masih mengenakan kaos hijau, sarung dan peci.

Berbekal laporan itu, pada Kamis 18 April 2024 petugas gabungan kemudian mengevakuasi korban.

Relawan PMI Kabupaten Tegal Abdul Kholik saat evakusi mengatakan Tim SAR gabungan yang menerima laporan langsung menuju lokasi untuk evakuasi. Selanjutnya, jazad korban di bawa ke RSUD Dr. Soesilo Slawi.

Menurutnya, kondisi jenazah sudah sulit untuk dikenali. Sementara untuk proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar 5 jam dari lokasi ke posko. (*)

Sumber: