Dua Ikon Kuliner Pantura, Ini Perbedaan Sate Loso Pemalang dan Sate Kambing Tegal
SATE LOSO - Berikut Radar Tegal online akan membahas perbedaan sate Loso Pemalang dan sate Kambing Tegal. -(Foto: Youtube Dyodoran)-
Karena itulah, tekstur dagingnya sangat empuk dan tidak menimbulkan bau prengus seperti kambing tua pada umumnya.
Berbeda dari Sate Loso, Sate Tegal tidak melalui proses pembacem. Potongan daging dibentuk dalam ukuran cukup besar dan langsung dibakar di atas bara api tanpa direndam bumbu.
BACA JUGA: Kulineran Sambil Healing? Coba 5 Spot Unik di Tegal Ini
BACA JUGA: 11 Kuliner Tegal Paling Terkenal yang Wajib Anda Coba saat Berkunjung
Hal ini dilakukan untuk mempertahankan rasa alami dari daging kambing muda, yang dipercaya lebih nikmat jika tidak ditutupi oleh banyak bumbu.
Soal penyajian, Sate Kambing Tegal disajikan dengan sambal kecap sederhana yang terdiri dari irisan cabai rawit, bawang merah, dan tomat segar.
Kombinasi ini menghasilkan cita rasa pedas, manis, dan segar yang sangat menggugah selera. Tak heran jika banyak pecinta kuliner rela jauh-jauh datang ke Tegal hanya untuk mencicipi sate khas ini.
Warisan kuliner Lokal yang Mendunia
Menurut pakar kuliner William Wongso, keanekaragaman jenis sate di Indonesia menunjukkan betapa kuatnya hubungan masyarakat dengan kekayaan bahan lokal dan teknik memasak tradisional.
BACA JUGA: Kuliner Khas Tegal, Ini Perbedaan Nasi Ponggol Biasa dengan Ponggol Setan
BACA JUGA: Sinergi Pedagang dan Masjid, Paguyuban Kuliner Ashsholihin Tegal Resmi Dibentuk
Di sisi lain, riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menyebutkan bahwa teknik pembacem dalam kuliner tradisional Jawa Tengah terbukti mampu memperpanjang daya tahan makanan sekaligus memperkaya profil rasa secara alami.
Kuliner khas Pantura
Baik Sate Loso dari Pemalang maupun Sate Kambing dari Tegal, keduanya merupakan kuliner khas yang patut dibanggakan. Meski berbeda dalam banyak aspek, keduanya mampu memikat lidah siapa saja yang mencicipinya.
Bila Anda tengah melakukan perjalanan di jalur Pantura, pastikan untuk mencicipi kedua varian sate ini langsung dari tempat asalnya. Rasakan sendiri keunikan rasa dan tradisi kuliner yang tak tergantikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


