Maknai Seni dan Budaya dalam Pembangunan, Anggota DPRD Brebes Pesan Begini

Maknai Seni  dan Budaya dalam Pembangunan, Anggota DPRD Brebes Pesan Begini

Pamor Wicaksono, anggota DPRD Brebes berharap semua penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Brebes, rukun guyub.(istimewa)--

BREBES, radartegal.com- Pamor Wicaksono, anggota DPRD BREBES berharap semua penyelenggara pemerintahan di Kabupaten BREBES, rukun guyub. Hal itu bertujuan dalam membangun BREBES lebih baik dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat.

"Dalam bidang seni, pemerintah senantiasa memberikan ruang yang sangat terbuka untuk semua seniman di Brebes, Jer Basuki Mawa Bea, semua butuh pengorbanan, semua butuh biaya," ungkapnya, Kamis 18 Desember 2025.

Sesuai dengan sesanti Kabupaten Brebes, "Mangesti Wicara Ebhahing Pradja," bersatunya rakyat dan pemerintah dalam berjuang dan berkarya demi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Kabupaten Brebes.

"Salam seni meninggi, tuhan merakhmati, seni hadir sebagai penyelaras rasa, ketika kondisi ekonomi dan politik sedang carut marut sekali pun," imbuhnya.

BACA JUGA: Cara ASN Pemkab Brebes Fokus Laksanakan Tugas Kedinasan, Jaga Kebugaran dengan Olahraga

BACA JUGA: Bantah Menghindar, Bupati Paramitha Siap Kawal Pemekaran Brebes Selatan

Tidak jarang, seni bahasa sering digunakan olehnya dalam memberikan orasi ataupun sambutan. Seperti halnya dalam sambutan Hari Pahlawan beberapa waktu lalu. 

Penggunaan seni bahasa yang disampaikan dalam sambutan mendapatkan respon dari penyair Hendri Yetus. Menurutnya, konsep pengunaan bahasa yang disampaikan Pamor sangat baik.

Dia menyampingkan orasi kebangsaan bukan sekadar penyampaian gagasan, melainkan juga pertunjukan tentang bagaimana berbangsa membingkai cara berpikir dan bertindak. 

"Saat orasi kebangsaan, Bung Pamor menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara konteks nasional, lalu beralih kepada bahasa Jawa ketika menyentuh persoalan lokal Brebes. Itu keren," ujarnya.

BACA JUGA: Dapat Nilai 90,09, Pemkab Brebes Raih Predikat Informatif KIP Award

BACA JUGA: Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2026, Forkopimda Brebes Gelar Rakor HLM

Menurutnya, perpindahan bahasa merupakan seni yang sangat baik. Pergeseran bahasa ini bukanlah sekadar perubahan alat komunikasi, tetapi sebuah pernyataan filosofis.

Penggunaan bahasa Jawa dipilih secara sengaja untuk mengekstrak dan menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi jiwa dari gerakan "Brebes Beres."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait