Jelang Larangan Melintas Kendaraan Besar, Konsumsi Solar di Pantura Meningkat
KETERANGAN - Area Manager Comunication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Taufiq Kurniawan saat memberikan keterangan terkait konsumsi solar di Pantura--
TEGAL, radartegal.com - Menjelang diberlakukannya larangan melintas bagi kendaraan besar periode Natal dan Tahun Baru, konsumsi BBM jenis solar di wilayah Pantura mengalami peningkatan. Meski begitu, Pertamina menjamin stok aman dan tetap terjaga.
Area Manager Comunication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Taufiq Kurniawan mengatakan hingga saat ini stok di Terminal SPBU Tegal sebanyak 30.000 Kilo Liter (KL). Meski terjadi keluar masuk, namun pihaknya akan tetap menjaga stok di angka 4-5 kali konsumsi harian.
"Sehingga, secara stok aman dan tidak ada masalah. Karena kita tetap menjaga agar stok di angka 4-5 kali dari konsumsi harian," katanya.
Menurut Taufiq, fenomena yang terjadi, utamanya di wilayah Pantura, terjadi peningkatan konsumsi. Salah satu penyebabnya yakni akan diberlakukannya larangan melintas bagi kendaraan-kendaraan besar.
BACA JUGA: BBM Aman! Pertamina Siapkan SPBU Siaga 24 Jam Jelang Nataru
BACA JUGA: Sambut Libur Nataru, Pertamina Patra Niaga Diskon Avtur Agar Tiket Terjangkau
"Kita tahu bahwa Jumat-Sabtu nanti akan diberlakukan larangan kendaraan besar melintas. Sehingga sebelum itu, pabrik dan gudang memenuhi stok mereka agar saat larangan diberlakukan stok di gudang mereka terjaga," ujarnya.
Dengan kondisi itu, kata Taufiq, terjadi antrean kendaraan yang akan mengisi solar. Dirinya memprediksi fenomena itu akan berakhir saat larangan diberlakukan.
"Selain itu, kita proyeksikan konsumsi solar akan mengalami penurunan akibat larangan itu. Sehingga, masyarakat kami imbau, jika terjadi antrean kendaraan jangan dimaknai sebagai kelangkaan," tegasnya.
Taufiq menambahkan, meski terjadi antrean, pihaknya kembali menegaskan stok solar tetap ada. Antrean terjadi karena memang ukuran kendaraan yang besar.
"Kita juga berkoordinasi dengan Kepolisian setempat agar antrean tidak sampai mengganggu kelancaran lalu lintas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


