Rawan Amblas, Bekas Galian Pipa PDAB di Jalingkos Tegal Mendapat Sorotan DPRD

Rawan Amblas, Bekas Galian Pipa PDAB di Jalingkos Tegal Mendapat Sorotan DPRD

WAWANCARA - Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKB Catur Buana Zanbika saat diwawancara wartawan, Jumat, 4 Juli 2025.-Yeri Noveli-Radartegal.disway.id

SLAWI, radartegal.com - Karena rawan amblas, tanah bekas galian pipa Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) dikeluhkan masyarakat. Lokasinya yang berada di Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) Kabupaten Tegal mendapat sorotan dari DPRD.

Galian tanah yang masih basah dan menggunung itu berada di sepanjang Jalingkos dari Dukuhsalam hingga ke Curug Pangkah menuju ke timur.

"Tanah bekas galian pipa harus segera dipadatkan supaya tidak amblas," kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Catur Buana Zanbika, Minggu, 6 Juli 2025.

Dia meminta tanah bekas galian pipa ini agar segera dipadatkan kembali. Selain untuk menghindari musibah bagi para pengendara, juga untuk mengembalikan lagi kondisi jalan atau tanah milik Pemkab Tegal. 

BACA JUGA: Balap Liar di Jalingkos Tegal Kian Meresahkan, 10 Remaja 'Disentil' Polisi

BACA JUGA: Jalur Berbahaya! Jalingkos dari Desa Curug Sampai Kendalserut Kabupaten Tegal Rusak Parah

Sejatinya, sebelum digali, tanah di tepi jalan itu sangat padat. Namun setelah terpasang pipa instalasi air, tekstur tanah berubah menjadi lembek. 

Kondisi inilah yang dapat memicu masalah bagi masyarakat. Dia mengaku sangat menyayangkan pihak kedua dari PDAB yang kerap mengabaikan kesalamatan masyarakat. 

Mestinya PDAB memberikan teguran tegas terhadap pemenang tender supaya bekas galian dikembalikan lagi seperti semula.

"Kalau tidak segera dipadatkan, resiko kecelakaan sangat tinggi," sambungnya.

BACA JUGA: Dikeluhkan, Wacana Pengalihan TPS Jalingkos ke Eks Pasar Hewan Curug Mencuat

BACA JUGA: Menang Perkara Kasus Perdata Jalingkos, Pengacara Negara Terima Penghargaan

Diki, salah satu sopir truk menuturkan bekas galian tanah pipa PDAB itu memang kerap mengganggu para pengendara. Utamanya sopir truk yang sedang membawa muatan. 

Mereka sering terkecoh dengan tanah yang masih basah dan ujungnya menjadi ranjau bagi kendaraannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: