RADAR TEGAL - Di sudut-sudut pesisir utara Jawa, terutama di kawasan Cirebon, Indramayu, dan Majalengka, terdapat satu seni pertunjukan yang unik dan misteri adalah salah satunya mitos tarian Sintren pantura.
Seni tarian ini tak hanya memukau dengan gerakannya yang anggun, tetapi juga menyimpan sejumlah mitos tarian Sintren pantura yang yang kaya akan hal mistis.
Mitos tarian Sintren pantura, sebagai warisan budaya Jawa, telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat setempat, menjadi simbol kepercayaan dan hiburan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dibalik pesonanya, mitos tarian Sintren pantura juga menampilkan konflik antara dunia nyata dan dunia gaib, menciptakan aura magis yang menarik bagi penontonnya.
BACA JUGA: Mitos Mendem Ari-ari Bayi Ini Diyakini Milik Sodara Kembar si Bayi, Ini Fakta Ilmiahnya
Asal Usul Sintren
Cerita yang melingkupi Sintren berawal dari kisah cinta Sulandono dan Sulasih. Sulandono, anak Ki Bahurekso, terpikat pada Sulasih, putri Kalisalak. Namun, cinta mereka tak diberkati oleh Ki Bahurekso.
Patah hati, Sulandono pergi merantau sementara Sulasih memilih menari. Nama "sintren" berasal dari "si" dan "tren", yang berarti "si putri", merujuk pada penari. Awalnya, Sintren adalah ritual memanggil hujan, kini menjadi hiburan bagi masyarakat Desa Tegalsari.
Mitos di Sekitar Sintren
Mitos tarian Sintren pantura menambahkan aura misteri. Salah satu mitos menyebutkan bahwa penari Sintren dirasuki oleh roh halus, memungkinkannya melakukan gerakan-gerakan sulit di atas pecahan kaca atau belati.
Ada juga keyakinan bahwa penari haruslah gadis suci; jika tidak, roh halus yang merasuki bisa membahayakan nyawanya.
BACA JUGA: 5 Mitos Makanan Nyeleneh Ini Cuma Ada di Indonesia, Salah Satunya Konon Bisa Bikin Jadi Pelupa
Kesenian Sintren
Meski dihiasi mitos tarian Sintren pantura, tradisi ini tetap digemari di Pantura. Tarian ini tak hanya hiburan, tetapi juga menyimpan makna dan nilai budaya.
Salah satunya adalah semangat perempuan melawan kutukan untuk meraih kebahagiaan serta pentingnya kesucian dan kepolosan.