Mengungkap Sejarah Pembentukan Gunung Slamet, Peneliti Jerman sampai Daki 2 Kali
GUNUNG - Dengan sejarah pembentukan Gunung Slamet dan aktivitas vulkaniknya yang terus-menerus memberikan dampak besar terhadap lingkungan sekitar.-(dok. The Slacker Hiker TV)-
Magma yang dihasilkan oleh Gunung Slamet Muda memiliki kandungan lebih mafik (lebih kaya akan mineral besi dan magnesium) dibandingkan dengan magma yang berasal dari Gunung Slamet Tua. Hal ini membuat aktivitas vulkanik di Gunung Slamet Muda lebih intens dan berpotensi menimbulkan letusan yang lebih besar.
Aktivitas Vulkanik
Sejarah letusan Gunung Slamet telah tercatat sejak abad ke-19. Berdasarkan laporan yang diperoleh dari natasawan.com, letusan pertama yang tercatat terjadi pada tahun 1712.
Pada saat itu, gunung ini mengeluarkan api dan asap yang cukup besar, menyebabkan penyebaran abu vulkanik hingga ke Kota Semarang. Aktivitas vulkanik ini menjadi fenomena alam yang luar biasa pada masanya, menarik perhatian masyarakat dan ilmuwan.
BACA JUGA: Legenda dan Misteri Gunung Slamet Jawa Tengah, Pancarkan Aura Kesakralan
Seiring berjalannya waktu, Gunung Slamet terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada Mei 2009, gunung ini kembali menunjukkan tanda-tanda aktivitas, dengan keluarnya lava pijar yang cukup besar.
Kemudian, pada Maret 2014, Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan aktivitas dengan status waspada. Pada hari itu, tercatat sebanyak 171 gempa letusan dalam satu hari, yang menunjukkan bahwa Gunung Slamet masih aktif dan perlu diwaspadai.
Sejarah Pendakian
Gunung Slamet juga memiliki sejarah pendakian yang cukup panjang. Pada Agustus 1838, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Junghuhn seorang naturalis, doktor, botanikus, geolog dan pengarang berkebangsaan Jerman.
Junghuhn berjasa sebagai peneliti Pulau Jawa dari sudut pandang ilmu bumi, geologi, vulkanologi dan botanik yang melakukan ekspedisi pendakian ke Gunung Slamet.
BACA JUGA: Dijuluki Gunung Jimat, Bukti Mendelem di Pemalang Dikenal Kental dengan Aura Mistisnya
BACA JUGA: Sejarah dan Misteri Gunung Sagara Brebes, Masyarat Meyakini Terdapat Jendela Neraka
Mereka membangun gubuk di sekitar kawah dan menemukan sisa-sisa kerangka hewan dan tulang manusia di sekitar area tersebut. Penemuan ini menunjukkan bahwa gunung ini telah lama menjadi objek perhatian, bahkan sejak zaman kolonial.
Pendakian kedua ke Gunung Slamet dilakukan pada tahun 1847, dengan menggunakan peralatan geodesi dan meteorologi yang lebih canggih. Hal ini menunjukkan bahwa Gunung Slamet sudah mulai dikenal oleh kalangan ilmuwan internasional sebagai objek penelitian geologi yang penting.
Mitos dan Asal Usul Nama Gunung Slamet
Nama "Slamet" sendiri memiliki kaitan dengan budaya lokal. Beberapa versi mitos mengatakan bahwa nama ini berasal dari bahasa Arab, yaitu "Salam," yang berarti selamat atau kedamaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: