Mengungkap Sejarah Pembentukan Gunung Slamet, Peneliti Jerman sampai Daki 2 Kali
GUNUNG - Dengan sejarah pembentukan Gunung Slamet dan aktivitas vulkaniknya yang terus-menerus memberikan dampak besar terhadap lingkungan sekitar.-(dok. The Slacker Hiker TV)-
Radartegal.com - Sejarah pembentukan Gunung Slamet, yang menjulang dengan tinggi 3.432 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan merupakan salah satu gunung api paling terkenal di Indonesia jarang diungkap di publik.
Terletak di Provinsi Jawa Tengah, gunung ini memiliki sejarah geologi yang menarik, serta peran penting dalam kehidupan masyarakat sekitarnya.
Dengan statusnya sebagai gunung berapi tipe A, Gunung Slamet terus menjadi objek penelitian dan daya tarik pendakian bagi para petualang.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai sejarah pembentukan Gunung Slamet dan aktivitas vulkanik yang telah berlangsung selama berabad-abad.
BACA JUGA: 5 Mitos Gunung Slamet yang Masih Melekat di Masyarakat, Masih Percaya?
BACA JUGA: Libur Panjang, Jumlah Pendaki Gunung Slamet via Kabupaten Pemalang Naik hingga 90 %
Proses pembentukan Gunung Slamet
Gunung Slamet terbentuk melalui proses geologi yang kompleks. Menurut informasi yang dikutip dari Wikipedia, gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak menuju Lempeng Eurasia di bagian selatan Pulau Jawa.
Proses subduksi ini menyebabkan terjadinya retakan pada lempeng bumi, yang membuka jalur bagi magma untuk naik ke permukaan dan membentuk gunung berapi. Proses ini memakan waktu puluhan ribu tahun, hingga membentuk Gunung Slamet sebagaimana kita kenal sekarang.
Magma yang naik ke permukaan ini kemudian membentuk kerucut vulkanik besar, yang merupakan ciri khas dari Gunung Slamet. Aktivitas vulkanik yang terus-menerus menyebabkan gunung ini menjadi semakin tinggi dan aktif, dengan letusan-letusan yang terjadi sepanjang sejarahnya.
Geologi Gunung Slamet
Menurut Fandy Fahreza dalam Diskusi Pakar IAGI yang dipublikasikan di iagi.or.id, Gunung Slamet terdiri dari dua bagian utama, Gunung Slamet Tua di sisi barat, dan Gunung Slamet Muda yang terletak di sisi timur.
BACA JUGA: Sedekah Bumi 2024, Ribuan Warga Pesurungan Kidul Kota Tegal Berebut Gunungan Buah dan Sayur
Gunung Slamet Tua adalah bagian yang sudah tidak aktif lagi, sementara Gunung Slamet Muda adalah bagian yang masih aktif hingga saat ini. Perbedaan utama antara kedua bagian gunung ini adalah tipe magma yang dihasilkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: