Puluhan Warga di Brebes Diduga Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja ke Luar Negeri
Sedikitnya ada lima warga Kabupaten Brebes, Selasa 3 September 2024 mendatangi Satreskrim Polres Brebes. (Istimewa)--
BREBES, radartegal.id - Sedikitnya ada lima warga Kabupaten Brebes, Selasa 3 September 2024 mendatangi Satreskrim Polres Brebes. Kedatangan mereka melaporkan dugaan penipuan yang dialaminya.
Ditemui di lingkungan Mapolres Brebes, mengaku diduga telah ditipu oleh sebuah lembaga pelatihan kerja (LPK) yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri. Namun, hingga saat ini mereka belum juga terbang (berangkat ke LN).
Terduga pelaku penipuan adalah IM (38), warga Kecamatan Tanjung. Sementara korban berasal dari sejumlah kecamatan seperti, Larangan, Songgom, dan Tonjong. Laporan para korban diterima oleh petugas piket Satreskrim Polres Brebes.
Kasus dugaan penipuan ini salah satunya dialami Karwinto (25) warga Desa Pamulihan Kecamatan Larangan. Dia mengaku awalnya tertarik dengan sebuah unggahan lowongan pekerjaan ke luar negeri yang ditawarkan oleh LPK di media sosial Facebook.
BACA JUGA: Hasil Pengecekan Warga Brebes yang Alami Gejala Mpox Terungkap, Kadinkes Pastikan Bukan Cacar Monyet
BACA JUGA: Warga Brebes yang Alami Suspek Mpox Dirawat di RSUD, Begini Kondisinya Sekarang
Dia pun mengunjungi kantor LPK yang berada di Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes untuk menanyakan pendaftaran kerja ke luar negeri. Di situ, dia berjanji akan berangkat paling lambat tiga bulan setelah pendaftaran.
"Katanya kalau mau daftar dengan biaya lunas bisa cepat berangkat tiga bulan setelah pendaftaran. Waktu itu saya janji berangkat bulan Desember 2023, terus saya hubungi lagi janji berangkat 15 Januari 2024 tapi sampai sekarang belum berangkat," kata Karwinto ditemui di Mapolres Brebes.
Korban lainnya, Tasnyan (30), juga warga Desa Pamulihan Kecamatan Larangan. Dia mengaku pada bulan November 2023 melihat postingan lowongan kerja ke negara Taiwan melalui Facebook. Ia pun berminat dan langsung mendatangi kantor LPK.
“Saya langsung bertemu dengan Bapak IM selaku direktur kantor tersebut. Saya bertanya untuk memastikan pekerjaan ke Taiwan tersebut. Bapak IM menyampaikan bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan di perkebunan,” ungkapnya.
BACA JUGA: BPH Migas Ajak Warga Brebes Awasi Penggunaan BBM Bersubsidi
BACA JUGA: Lagi, 26 Warga Brebes yang Diduga Keracunan Nasi Kotak Dibolehkan Pulang
Diapun berjanji akan berangkat 3 bulan terbang ke Taiwan dengan biaya pokok proses Rp55 juta (belum termasuk biaya paspor, pra medis, skck, rekom id, visa medis (penuh) dan biaya Pendidikan Bahasa Taiwan).
"Untuk melakukan Medical Pra dengan biaya medis sebesar Rp1 juta di RS Mutiara Bunda Tanjung dan hasilnya dinyatakan langsung cocok oleh pihak rumah sakit. Beberapa hari kemudian masih di bulan November saya dimintai uang DP sebesar Rp 15 juta," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: