Nyaris Punah, Ini Mitos Burung Kepodang Emas dan Tradisinya pada Masyarakat Jawa
Mendalami Mitos Burung Kepodang Emas dan Tradisinya pada Masyarakat Jawa, Sekarang Nasibnya Hampir Punah--Image Edit Using CorelDraw|Dimas Adi Saputra
BACA JUGA:5 Mitos Tentang Burung Tekukur, Pembawa Kerukunan hingga Kesialan
BACA JUGA:7 Mitos Seputar Pohon Beringin yang Berkembang di Masyarakat, Nomor 1 Bikin Merinding
Dalam upaca tersebut, nantinya daging burung kepodang emaas akan dimakan oleh sang wantia. Tujuannya sebagai bentuk harapan agar anak yang sedang dalam kandungan lahir dengan paras yang cantik atau tampan.
Tidak hanya itu saja, masyarakat dahulu mengadakan upacara tingkeban dengan memakan burung tersebut supaya anak yang lahir memiliki warna kulit kuning langsat. Warna kuning langsat pada zaman tersebut dianggap mirip dedngan warna bulu kepodang emas.
Namun, tradisi upacara tersebut sekarang sudah ditinggalkan bahkan mungkin sudah tidak ada masyarakat yang melaksanakannya. Hal ini karena upaca tersebut dianggap sudah tidak tidak relevan untuk masa sekarang.
Namun makna simbolsinya masih tetap dikenang oleh sebagian masyarakat Jawa.
BACA JUGA:8 Kepercayaan Tradisional Jawa dengan Mitos Tertentu Sejak Berabad-abad Lamanya, Pasti Sering Dengar
Penurunan populasi burung kepodang emas mengkhawatirkan
Selain terkenal karena mitos burung kepodang emas, burung ini juga sedang mengalami kemungkinnan punah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perburuan liar tanpa adanya upaya konservasi yang memadai.
Maka dari itu, diharapkan pada orang yang memelihara burung ini, untuk memeliharanya dengan penuh tanggung jawab. Harapannya untuk pelestarian burung kepodang emas ini juga masih tetap ada agar generais mendatang masih bisa melihat burung ini dilangit.
Akhir kata
Nah jadi itulah, ulasan mengenai mitos burung kepodang emas yang selain menjadi hewan piaraan, juiga menjadi warisan budaya yang kaya akan makna simbolis, khususnya bagi masyarakat Jawa.
Demikian semoga dapat bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: