8 Kepercayaan Tradisional Jawa dengan Mitos Tertentu Sejak Berabad-abad Lamanya, Pasti Sering Dengar

8 Kepercayaan Tradisional Jawa dengan Mitos Tertentu Sejak Berabad-abad Lamanya, Pasti Sering Dengar

8 mitos kepercayaan tradisional Jawa-freepik-

Radartegal.id – Ada beberapa kepercayaan tradisional Jawa dengan mitos tertentu yang masih kental di masyarakat. Bahkan cerita-cerita ini sudah menjadi warisan budaya yang ada sejak berabad-abad lamanya.

Mitos dan kepercayaan tradisional Jawa ini tidak lepas dari hal-hal spiritual. Bahkan beberapa di antaranya mungkin sudah sering Anda dengar sejak kecil.

Kepercayaan tradisional Jawa dengan mitos spiritual ini mulai dari barang tertentu, tempat, tradisi, sampai ke sosok yang sudah melegenda. Bahkan kisah di balik kepercayaan hal-hal ini sudah sering terdengar sampai ke penduduk luar daerah.

Untuk selengkapnya di bawah 8 kepercayaan tradisional Jawa dengan mitos tertentu. Bahkan, sampai saat ini cerita-cerita ini masih tetap menjamur di masyarakat.

BACA JUGA: Dipercaya Angker dan Kerap Dilarang Ditanam, Berikut 7 Mitos Pohon yang Diduga Jadi Tempat Makhluk Halus

BACA JUGA: Mitos Menabrak Kucing Sampai Mati, Kerap Dikaitkan dengan Keguguran Bagi Ibu Hamil

8 Mitos kepercayaan tradisional Jawa

Rasanya bukan hal asing jika mendengar mitos tertentu di Indonesia, terutama di kepercayaan orang-orang Jawa. Beberapa cerita di bawah ini sering terdengar.

1. Keris 

Selain menjadi senjata, keris juga memiliki makna simbolis dan mistis dalam budaya Jawa. Keris dipercaya memiliki kekuatan magis dan energi spiritual yang bisa melindungi pemiliknya.

2. Wayang 

Seperti yang diketahui, wayang merupakan seni pertunjukan yang menjadi warisan budaya Indonesia. Namun, ternyata wayang kulit termasuk salah satu mitos kepercayaan tradisional Jawa yang tidak lepas dari maknal spiritual yang dalam.

Adapun tokoh-tokoh dalam wayang yang sering dianggap mewakili konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta mengajarkan nilai-nilai moral. Wayang juga jadi warisan tak benda yang terus dilestarikan oleh masyarakat.

Sumber: