Sejarah Hubungan Tegal dan Mataram Islam, Makam Sunan Amangkurat 1 Jadi Bukti Sahihnya

Sejarah Hubungan Tegal dan Mataram Islam, Makam Sunan Amangkurat 1 Jadi Bukti Sahihnya

LOKAL - Sejarah Hubungan Tegal dan Mataram Islam Oleh Amangkurat 1 di area makam tegal arum--

TEGAL, radartegal.id - Sejarah hubungan Tegal dan Mataram Islam menjadi cerita menarik bagi pengamat kerajaan nusantara, apalagi dengan adanya makam Tegalwangi di Kabupaten Tegal. Membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai hal ini.

Lahan seluas 1,1 hektare itu terletak desa Pesarean Kabupaten Tegal atau sekitar 5 km dari pusat Kota Tegal ke arah selatan. Apakah hubungan Tegal dan Mataram Islam masih ada sampai sekarang?

Bisa kita lihat dari lahan yang diberi nama Tegal Arum tersebut terdapat petilasan dan makam Raja Mataram Sunan Amangkurat I. Meskipun hubungan Tegal dan Mataram Islam sudah ada, namun perlu kita telusuri bersama.

BACA JUGA: Asal-usul Kota Tegal Memiliki Julukan Kota Bahari, Ternyata karena Hal Ini

Berikut sejarah hubungan Tegal dan Mataram Islam dalam perkembangan pemerintahan yang sampai sekarang masih membekas dihati masyarakat. Dengan adanya area makam Tegal Arum. Simak sampai selesai.

Sejarah hubungan Tegal dan Mataram Islam

Jika kita lihat dari area makam yang masih mempertahankan bangunan lama dengan pagar dinding dari bata merah masih tertata rapi. Bahkan jalan setapak menuju makam telah dipaving, sehingga nampak bersih.

Selain itu juga dikelilingi pepohonan yang rindang serta hamparan rerumputan, yang menambah lingkungan tersebut menjadi bersih dan nyaman. Bangunan yang tercatat sebagai petilasan raja-raja Mataram ini dilindungi Undang-Undang cagar budaya Indonesia yang harus dirawat keberadaannya.

BACA JUGA: Kisah Misteri Julukan Tegalwangi dan Petilasan Sunan Amangkurat I yang Menjadi Tempat Wisata Religi

Kilas balik sejarah hubungan Tegal dan Mataram Islam pada zaman keemasan Kesultanan Mataram tatkala dipimpin oleh Sultan Agung, bahkan VOC pun segan kepada Mataram. 

 

Banyak sekali nama-nama Senopati Mataram yang terkenal saat itu, diantaranya Tumenggung Wiraguna, Tumenggung Alap-Alap, Tumenggung Bahurekso, Tumenggung Suratani, Tumenggung Sura Agul-Agul, Tumenggung Singaranu dan lainnya.

Tumenggung Bahurekso, yang memiliki nama asli Joko Bahu, yang juga merupakan Bupati Kendal pertama, dimakamkan di Tegal, tepatnya di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.

Sumber: