Sejarah Tuk Jimat di Bumijawa Tegal, Konon Berawal dari Kenong yang Ditemukan Bangau Putih

Sejarah Tuk Jimat di Bumijawa Tegal, Konon Berawal dari Kenong yang Ditemukan Bangau Putih

sejarah tuk jimat di bumijawa tegal--

radartegal.id - Sejarah tuk jimat di Bumijawa Tegal sangat populer dikalangan pengamat sejarah dan kebudayaan daerah. Pasalnya mata air yang ditemukan Mbah Camuluk masih mengeluarkan air sampai sekarang.

Hingga saat zaman kolonial Belanda, mata air tuk jimat di Bumijawa Tegal dibuatkan ruangan khusus seperti bungker untuk melindungi aset berharga tersebut. Sampai sekarang dijadikan destinasi wisata bagi masyarakat sekitar.

Sejarah tuk jimat di Bumijawa Tegal mengisahkan fenoma alam yang luar biasa dari tanah yang tidak ada airnya sama sekali. Sejak mata air itu ditemukan pada 1918 hingga kini kisah itu terus hidup dalam benak warga Bumijawa.

Berikut sejarah tuk jimat di Bumijawa Tegal yang melegenda di hati masyarakat karena ditemukan oleh Seorang tokoh masyarakat yang berpengaruh di Desa Bumijawa pada masa lampau sekitar abad ke 17 - 18 Masehi. Simak sampai selesai.

BACA JUGA: Transformasi Masjid Agung Kota Tegal, Simbol Sejarah dan Pusat Keagamaan

BACA JUGA: Sejarah Tanah Brebes yang Berada di Desa Ujungrusi Tegal, Dulunya Menjadi tempat Peristirahatan Para Raja

Sejarah tuk jimat di Bumijawa Tegal

Sejarah yang berkembang di masyarakat pada masa itu di Desa Bumijawa mengalami musim kemarau yang panjang sehingga terjadi kekeringan yang menyebabkan sawah-sawah masyarakat kering serta sulitnya mencari sumber air. 

Suatu ketika ada seorang yang bernama "Mbah Warta" melihat seekor burung kuntul (bangau) terbang mengitari suatu tempat, beliau penasaran dan menghampiri burung tersebut. 

Sesampainya di tempat itu mbah warta melihat burung kuntul sedang mematuk-matukan paruhnya di tanah. Mbah warta penasaran dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh burung itu. 

Ternyata beliau melihat ada sebuah Kenong (Bende) ditempat burung itu mematukan paruhnya, saat kenong tersebut di angkat keluarlah air dari tempat bekas kenong itu berada. Ternyata kenong atau masyarakat sering menyebut "Bende" itu milik seorang tokoh yang bernama Mbah Camuluk.

BACA JUGA: Menjadi Pusatnya Tanah Jawa, Sejarah Desa Bumijawa di Tegal Sudah Ada Sejak 1 Abad yang Lalu

BACA JUGA: Sejarah Candi Suroponolawean di Adiwerna Tegal, Saksi Peradaban Islam Pertama yang dibawa Bangsa Irak

Sumber: