Serangan Udara Militer Israel di Rafah Bikin Geram Semua Negara, Mayoritas Korban Perempuan dan Anak-anak

Serangan Udara Militer Israel di Rafah Bikin Geram Semua Negara, Mayoritas Korban Perempuan dan Anak-anak

PENGUNGSIAN - Dengan serangan udara militer Israel ke Rafah membuat geram semua negara, harusnya PBB harus turun tangan terhadap genjatan senjata ini.-[Reuters TV/ Reuters]-

Serangan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak di seluruh dunia. PBB mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan tersebut dan meminta agar kedua belah pihak menahan diri untuk menghindari korban sipil. 

Namun, banyak yang merasa bahwa pernyataan tersebut tidak cukup kuat untuk menghentikan kekejaman serangan udara militer Israel yang terjadi.

Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, juga berada di bawah tekanan untuk mengambil tindakan lebih tegas. 

Sementara itu, Dunia Arab, yang selama ini dikenal lantang mendukung Palestina, tampak terpecah dalam menyikapi krisis ini. Beberapa negara Arab, terutama yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel, tampak enggan untuk memberikan kecaman terbuka.

BACA JUGA: McDonald's Indonesia Tawarkan Diskon dan Buat Dekorasi Palestina, Netizen Singgung soal Saham

BACA JUGA: Jangan sampai Keliru, Berikut 25 Merek Kurma Israel yang Diboikot Umat Islam

Kondisi 

Di tengah kondisi yang semakin mencekam, suara-suara dari lapangan memberikan gambaran yang jelas tentang penderitaan yang dialami warga Gaza. Salah satu petugas medis yang berada di lokasi, menggambarkan betapa sulitnya situasi saat ini.

“Kami berjuang untuk menyelamatkan nyawa dengan peralatan yang sangat terbatas. Banyak korban yang tidak bisa diselamatkan karena luka bakar yang terlalu parah. Ini adalah pemandangan yang mengerikan, dan kami merasa sangat putus asa,” kata seorang petugas medis yang tidak ingin disebutkan namanya.

Serangan terhadap zona aman ini juga menimbulkan dilema etis dan hukum yang serius. Berdasarkan hukum internasional, menyerang warga sipil dan fasilitas kesehatan dianggap sebagai kejahatan perang. 

PBB dan organisasi hak asasi manusia internasional telah berulang kali menyerukan investigasi independen untuk menyelidiki pelanggaran yang terjadi serangan udara militer Israel.

Namun, sampai saat ini, belum ada tindakan konkret yang diambil untuk mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab. Banyak pihak yang skeptis bahwa akan ada keadilan bagi para korban, mengingat kompleksitas konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

BACA JUGA: Rekrutmen Jihad ke Palestina Viral di Medsos, Netizen: Semangat Drun, 4.900 Bidadari Menanti Kalian

BACA JUGA: 7 Famous Israeli Products in Indonesia, One of which is a Children's Toy Brand

Sumber: