Apa Saja Mitos yang Masih Melekat dalam Keseharian Masyarakat Jawa? Pantang untuk Dilakukan

Apa Saja Mitos yang Masih Melekat dalam Keseharian Masyarakat Jawa? Pantang untuk Dilakukan

Mitos yang Melekat dengan Masyarakat Jawa, Sampai Saat ini Masih Banyak yang Mempercayainya -pict istockphoto---

RADAR TEGAL - Kalau membahas soal Jawa, maka kental sekali dengan mitos-mitos yang mengelilingi masyarakatnya. Pada artikel kali ini kami akan membahas mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa dan masih dipercaya sampai hari ini.

Bagi masyarakat Jawa sendiri, adanya mitos dijadikan sebagai sebuah pantangan yang tidak boleh dilanggar karena dapat memicu sesuatu yang buruk. Berikut ada beberapa mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa yang masih dipercayai banyak orang.

Walaupun kebenaran mitos-mitos ini belum dapat dipastikan kebenarannya, tapi tidak ada salahnya untuk menjauhi hal-hal yang berpotensi buruk dihidup kita. Yuk cari tau apa saja mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa hingga saat ini.

BACA JUGA: Mitos Jawa yang Klasik dan Unik Membawa Cerita Misteri, Penasaran? Inilah Daftarnya

Tak usah berlama-lama lagi, mari kita simak bareng artikel dari radar tegal yang akan membahas mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa. Sampai saat ini mitos-mitos tersebut masih banyak yang mempercayainya, apakah kamu salah satunya?

Mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa

1. Bermain Menjelang Magrib

Pertama, mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa adalah anak kecil tidak diperbolehkan bermain menjelang magrib. Konon katanya, jika ada anak kecil yang bermain disaat magrib akan diculik oleh wewe gombel.

Wewe gombel dikisahkan suka dengan anak kecil, sehingga mereka akan tertarik jika ada anak-anak yang bermain menjelang waktu magrib. Mengenai mitos ini, memang ada beberapa kasus yang terjadi tapi belum dapat dipastikan siapa yang menculik anak-anak ini.

BACA JUGA: 10 Daftar Mitos Jawa yang Masih Kuat Diyakini Orang-orang, Apa Saja Itu? Simak Selengkapnya

2. Menduduki Bantal

Kedua, mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa adalah tidak boleh menduduki bantal hal tersebut dikarenakan bisa menyebabkan bisulan. Namun sebenarnya mitos ini penyampaiannya lebih kearah adab, dimana bantal semestinya untuk mengistirahatkan kepala dan bukan untuk diduduki.

3. Perempuan Tak Boleh Duduk di Depan Pintu

Ketiga, mitos yang melekat dengan masyarakat Jawa selanjutnya ada perempuan yang tidak boleh duduk di pintu masuk karena konon bisa kesulitan mendapatkan pasangan. Sebenarnya arah penyampaian mitos ini bermakna positif yang mana pintu adalah tempat keluar masuk, sehingga jika duduk di depan pintu bisa menghalangi jalan.

Sumber: