Kisah Pangeran Purbaya Kalisoka Tegal yang Mendapatkan 3 Wasiat dari Walisongo, Ini Isinya

Kisah Pangeran Purbaya Kalisoka Tegal yang Mendapatkan 3 Wasiat dari Walisongo, Ini Isinya

sejarah pangeran purbaya kalisoka Tegal--

RADAR TEGAL - Sejarah Pangeran Purbaya yang diyakini mendirikan Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Desa mempunyai sejarah terkenal dari Pangeran Purbaya yang kaya akan kekayaan alamnya dengan lahan pertaniannya yang sangat luas, dan penduduk yang sebagian besar religius.

Berdirinya desa ini diketahui sejak abad ke 16, dan tepatnya pada zaman Kesultanan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung. Dan menjadi sejarah adanya Pangeran Purbaya mendirikan desa kalisoka Tegal.

Sejarah Pangeran Purbaya Kalisoka diyakini pernah hidup pada zaman walisongo untuk menyiarkan Islam hingga akhir hayatnya. Sosoknya juga dipercaya sebagai seorang ulama yang memiliki karomah atau kesaktian yang bersumber dari Allah SWT.

BACA JUGA: Salah Satu Keturunan Sultan Agung Menyiarkan Agama Islam di Tegal? Ini Dia Sosok Pangeran Purbaya Tegal

Sejarah Pangeran Purbaya Kalisoka Tegal

                                                 
Pangeran purbaya yang merupakan putra Sultan Agung yang berasal dari Mataram pada masa Walisongo. Menurut cerita masyarakat sekitar, sejatinya Pangeran Purbaya bukanlah pendiri desa kalisoka, namun sebagai penyebar agama Islam di wilayah Tegal dan sekitarnya. 

Kemudian beliau mengemban amanah sebagai bupati yang menggantikan anaknya Ki Gede Sebayu. Sekaligus menjadi pembuka garis keturunan darah biru yang berkuasa di Kalisoka selama ratusan tahun yang lalu hingga kini.

Pangeran Purbaya adalah putera Sultan Agung dari Kerajaan Mataram dan sebagai menantu Ki Gede Sebayu. 

Dalam Babad Pagedongan telah disebutkan bahwa Pangeran Purbaya ini mempunyai kelangenan berupa “laweyan seta” (makhluk halus) diberi nama Ki Juru Taman. 

Perjalanan sejarahnya dimulai, ketika Pangeran Purbaya ini diperintahkan oleh ayahnya untuk menangkap Pasingsingan, akhirnya sampai di Dukuh Sumbregah (Slarang Sigeblag) Lebaksiu.

Bersama dengan Ki Ciptosari dan Wangsayuda mendirikan sebuah pondok pesantren yang mengajarkan tentang ilmu bela diri, ilmu kanuragan dan ilmu aji jaya kawijayan yang menggunakan mantra. Untuk meningkatkan ilmunya, Pangeran Purbaya berguru kepada Ki Gede sebayu di Karangmangu.

BACA JUGA: Sejarah Masjid Kasepuhan Pangeran Purbaya Kalisoka di Tegal Menjadi Wisata Religi

Dalam masa berguru itulah Pangeran Purbaya mendapatkan wejangan dari gurunya sekaligus mertuanya untuk menghindari larangan dalam menuntut Ilmu, wejangannya bermakna agar beliau menghindari sifat tersebut, antara lain:

  1. Kadunungan sifat tamak
  2. Godaan setan yang masuk pada hati manusia sehingga tumbuh sifat kuma (kumingsun, kuminter, kumalungkung dan sebagainya)
  3. Ikut pada bisikan setan sehingga murtad keluar dari jalan yang benar.

Sumber: