Program Yuh Sekolah Maning Berlanjut, Pemkab Tegal Serius Entaskan 500 Anak Putus Sekolah

Program Yuh Sekolah Maning Berlanjut, Pemkab Tegal Serius Entaskan 500 Anak Putus Sekolah

OPTIMIS - Plt Kasi Pendidikan Masyarakat Dinas Dikbud berupaya maksimalkan tahun terakhir program Yuh Sekolah Maning. untuk mengentaskan anak putus sekolah--

RADAR TEGAL - Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal melalui Dinas Dikbud terus melanjutkan program Yuh Sekolah Maning berlanjut ditahun terakhir 2024. Itu, sebagai ujud keseriusan untuk bisa mengentaskan anak putus sekolah.

Program yuh sekolah maning di tahun terakhir ini berupaya memaksimalkan target mengentaskan anak putus sekolah sebanyak 500 orang. Sehingga, mereka mau untuk kembali bersekolah.

Kepala Dinas Dikbud, Fakihurochim melalui Plt Kasi Pendidikan Masyarakat, Ibnu Khakim menyatakan sasaran program ini akan membidik anak usia 7 hingga 15 tahun yang putus sekolaj. Karenanya, saat ini pihak dia mengumpulkan semua pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

" Saat ini kami berupaya mengumpulkan semua PKBM. Untuk bisa mendata anak putus sekolah dilingkungannya agar target bisa tercapai," ujarnya Selasa 13 Februari 2024.

BACA JUGA: Yuh Sekolah Maning! 600 Anak Putus Sekolah di Kabupaten Tegal Jadi Sasaran

Menurutnya, pendataan itu, diberi jangka waktu selama 2 bulan. Mereka yang masuk dalam pendataan tersebut nantinya akan mengikuti kegiatan belajar di tahun ajaran baru 2024- 2025 Juli 2024 mendatang.

Seperti diketahui, setidaknya dari data putus sekolah tahun 2015 sebanyak 6.765 anak. Saat ini sebanyak 2.923 sudah berhasil melanjutkan sekolah melalui program tersebut.

"Bila 2018 lalu, mereka tertangani di pendidikan formal. Maka sejak 2019 hingga 2024, kita arahkan ke pendidikan nonformal atau kejar paket," cetusnya.

Selanjutnya, pada 2019, dari target paket A sebanyak 452 orang tercapai 341 orang. Kemudian paket B dari target 917 orang terealisasi 796 orang.

BACA JUGA: Pemkab Tegal Anggarkan Rp6,56 Miliar untuk Atasi Anak Putus Sekolah, Yuh Sekolah Maning!

Pada 2020, target paket A sebanyak 298 orang terealisasi 99 orang. Untuk paket B 706 orang terealisasi 306 orang.

"Berlanjut di 2021, paket A target 335 orang terealisasi 83 orang dan paket B target 778 orang terealisasi 395 orang. Untuk 2022 paket A kita target 240 orang terealisasi 109 orang dan paket B target 570 orang terealisasi 258 orang," ungkapnya.

Pada 2023, pihaknya memasang target global 600 orang baik untuk kejar paket A maupun B, dan terjaring 536 siswa.  Melalui pendataan anak putus sekolah ini diharapkan anak usia 7 hingga 15 tahun agar kembali ke sekolah melalui program pendidikan kesetaraan kejar paket A dan paket B. (*)

Sumber: