Desa Bojong Tegal: Mitos, Sejarah, dan Legenda

Desa Bojong Tegal: Mitos, Sejarah, dan Legenda

mitos, sejarah, dan legenda Desa Bojong | Foto: Gallerry Tegal --

RADAR TEGAL – Tahukah Anda bahwa setiap daerah tentu akan memiliki sejarah dan latar belakang berbeda-beda yang merupakan cerminan dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah sejarah desa atau seringkali tertuang dalam dongeng-dongen yang diwarasikan secara turun temurun. Berikut ini mitos, sejarah, dan legenda desa Bojong melansir langsung dari  situs blog Desa Bojong.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahkan sejarah dan latar belakang diwariskan secara turun termurun dari mulut ke mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta dan tidak jarang dongeng tersebut dikaitkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap kramat.

Desa Bojong juga memiliki sejarah dan latar belakang yang akan dituangkan dalam artikel ini.

BACA JUGA: Selain Indah, Ternyata 3 Destinasi Wisata di Guci Kabupaten Tegal Ini Miliki Mitos yang Jarang Diketahui

Sejarah atau Asal-Usul Desa Bojong

Melansir dari berbagai sumber yang telah ditelusuri dan digali asal usul desa Bojong ternyata dimulai dari abad ke-18 atau pada zaman Kerajaan Mataran atau lebih tepatnya pada waktu perang Diponegoro melawan Belanda.

Kalaitum P.Dipenogoro menggunakan taktik gerilya yang bermarkas di Gua Selarong, dan markas tersebut digempur oleh Belanda sehingga mengakibatkan Pangeran Dipenogoro dan prajuritnya lari tunggang langgang berpencaran.

BACA JUGA: Mitos Pantai Widuri Pemalang, Mulai dari Dugaan Perselingkuhan hingga Pembantaian Massal

Dalam pelaraanyya tersebut, diketahui bahwa daerah yang dituju sebagai tempat pelarian merupakan daerah sekitar Selarong sampai juga ke barat sungai Progo.

Waktu ini, Pangeran Diponegoro dan pengikutnya terbujung-bujung dari kejaran Belanda. Karena sudah lelah, Mereka memutuskan untuk berhenti di suatu tempat.

Nah,  untuk mengenang peristiwa tersebut, maka tempat itu dinamakan sebagai Bojong yang artinya dikejar-kejar.

BACA JUGA: 5 Mitos Gunung Sumbing Katanya Jadi Tempat Pesugihan, Apakah Benar?

Legenda dan Mitos Desa Bojong

Tahukah Anda bahwa cikal bakal Desa Bojong sendiri yakni berasal dari kisah Kyai Tirti Kusumo atau Kyai Supingi yang memiliki kesaktian bisa berhubungan dengan makhluk halus.

Makhluk halus tersebut dikisahkan berwujub Kerbau berwarna kuning yang dinamakan Kebo Kuning.

Adapun cerita tersebut dimungkinkan terdapat hubungannya dengan kisah zaman dahulu yakni seorang tokoh sakti bernama Mahesa Jenar dengan senjata pusaka Nogo Sosro Sabuk Intennya.

Kyai Tirto Kusumo dimakamkan di wilayah Kedung Kinung, tepatnya di daerah bantaran Sungai Serang. Tempat tersebut juga menjadi tempat tingggal makhluk halus Kebo Kuning piaraannya dan hingga kini menurut sumber yang beredar Nogososro Sabuk Inten juga masih ada di desa Bojong.

Alkisah disebutkan bahwa Kebo Kuning tersebut diminta oleh Kyai Tirto Kusumo untuk membajak Tegal atau sawah yang dulunya merupakan Desa Bojong masih banyak yang berujud tegal supata sawah siap untuk ditanami.

BACA JUGA: 6 Mitos Dunia yang Melegenda Berdasarkan Kisah Nyata, Cek Faktanya!

Karena kesaktiannya tersebut, maka permintaannya dilaksanakan dalam waktu semalam saja.

Terdapat juga kisah bahwa apabila masyarakat sekitar melihat penampakan Kebo Kuning di Sungai Serang, maka menandakan akan terdapat bencana jebolnya tanggul Sungai Serang.

Masyarakat boleh percaya atau tidak percaya, namun pernah terbukti pada tahun 1963 Bpk Darmoi Wiyono yang dahulu menjabat sebagai seorang perangkat desa yakni Kepala Bagian Kamakmuran, melihat sendiri sosok Kebo Kuning tersebut. Di tahun yang sama, tanggul sungai Serang juga jebol.

Di Desa Bojong, terdapat tokoh lainnya yakni Kyai Fakih Jamal yang diabadikan menjadi nama bendungan air Pekik Jamal. Ceritanya dimulai pada jaman penjajahan Belanda yakni tokoh yang merintis dibangunnya bendungan air  di Sungai Serang meskipun belum permanen.

Kemudian, bangunan tersebut dibangun kembali pada jaman penjajahan Jepang dnegan menggunakan kerja paksa. Tokoh ini juga dimakamkan di makam Madanom Gentan.

Tokoh ini muncul setelah Kyai Tirto Kusumo.

BACA JUGA: Misteri Mitos Relief Kamadhatu di Candi Borobudur yang Sengaja Ditimbun, Benarkah Menyimpan Propaganda?

Demikian ulasan mengenai mitos, sejarah, dan legenda Desa Bojong. Semoga bermanfaat. (*)

Sumber: