Misteri Mitos Relief Kamadhatu di Candi Borobudur yang Sengaja Ditimbun, Benarkah Menyimpan Propaganda?
Misteri dari Mitos Relief Kamadhatu di Candi Borobudur Kenapa Sengaja Ditimbun, Apakah Menyimpan Propaganda?--Picture Edit By Using Corel Draw | Dimas Adi Saputra
RADAR TEGAL - Sampai sekarang misteri dari mitos Relief Kamadhatu yang berada di kaki Candi Borobudur menyimpan pesan moral yang sangat dalam.
Misteri dari mitos Relief Kamadhatu yang ada pada kaki bangunan bersejarah Candi Borobudur menyimpan sejumlah pesan yang membuat banyak orang penasaran.
Adapun mitos Relief Kamadhatu sering dikaitkan dengan segala perilaku buruk yang dilakukan manusia digambarkan pada relief tersebut.
Nah ketimbang penasaran, mari membahas mitos Relief Kamadhatu secara mendalam melalui pembahasan dibawah ini.
Misteri dari mitos Relief Kamadhatu Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan sebuah bangunan peninggalan agama Budha yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Smaratungga dari Wangsa Syailendra tahun 824 dengan didalamnya terdapat 1460 panel relief dan 504 stupa.
Menariknya jika menyusuri bangungan bersejarah ini Anda akan menemukan panel-panel yang tertimbun tanah. Umumnya berletak di bagian paling bawah Candi Borobudur yang berlokasi di fondasi tersembunyi.
Relief tersebut bernama Kamadhatu yang di dalamnya berisi 160 relief menggambarkan adegan Sutra Karmawibhannga atau lebih dikenal hukum sebab akibat.
Sayangnya tidak banyak orang yang mengetahui apa yang digambar pada relief ini, serta alasanya kenapa bisa bagian relief ini tertimbun tanah.
BACA JUGA:Sungai Kapuas Mitosnya Terdapat Siluman Naga Bernama Puake, Ceritanya Bikin Merinding
Menurut informasi yang beredar, mitos Relief Kamadhatu ditimbun tanah adalah karena relief ini menggambarkan perbuatan buruk yang dilakukan manusia.
Adapun gambar pada relief tersebut menggambarkan aksi-aksi jahat manusia seperti membunuh, menyiksa, memerkosa hingga adegan-adegan tidak pantas dengan berbagai posisi.
Selain itu alasan lain Relief Kamadhatu ditimbun tanah ialah kerana kesannya sangat cabul dan vulgar, jadi ditimbun dengan tanah.
Sumber:
- Share:
