Mitos Pantai Widuri Pemalang, Mulai dari Dugaan Perselingkuhan hingga Pembantaian Massal

Mitos Pantai Widuri Pemalang, Mulai dari Dugaan Perselingkuhan hingga Pembantaian Massal

Dibalik Keindahannya, Pantai Widuri Pemalang Menyimpan Mitos Hingga Aktivitas Paranormal yang Tidak Biasa --Picture Edit By Using Corel Draw | Dimas Adi Saputra

RADAR TEGAL - Dibalik keindahan alamnya yang sangat natural dan indah, mitos Pantai Widuri Pemalang menyimpan sejumlah aktivitas paranormal yang tidak biasa.

Adapun pantai widuri ini memang sangat indah panoramanya. Berletak di Desa Widuri, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Yang menarik adalah mitos Pantai Widuri Pemalang yang akan menjadi topik utama pembahasan artikel ini.

Walaupun begitu beberapa aktivitas paranormal tidak biasa yang ada hubungannya dengan mitos Pantai Widuri Pemalang ternyata ada kaitannya dengan kepercayaan warga setempat.

Nah dari pada terus penasaran mari kita membahas mitos Pantai Widuri Pemalang lebih lanjut melalui babak penjelasan dibawah ini.

BACA JUGA:Misteri Mitos Relief Kamadhatu di Candi Borobudur yang Sengaja Ditimbun, Benarkah Menyimpan Propaganda?

Mitos Pantai Widuri Pemalang

1. Asal-usul Pantai Widuri

Untuk mitos pertama adalah nama Widuri yang disematkan pada Pantai Widuri. Menurut beberapa sumber, nama Widuri berasal dari sebuah desa sekitaran pantai ini.

Namun kepercayaan masyarakat lebih ke mitos pantai ini yang menyebutkan sebuah kehidupan pasangan suami istri yang setia cinta satu sama lain.

Mitos tersebut memiliki hubungan yang erat dengan kisah penamaan Pantai Widuri. Pada zaman dahulu, pantai Widuri masih berupa rawa-rawa.

BACA JUGA: Mitos Panggung Sangga Buwana di Keraton Surakarta, Tempat Pertemuan Raja-Raja Solo dan Roro Kidul?

Di sana tinggal sepasang suami istri, Ki Pedaringan dan Nyai Widuri. Suatu hari, ketika Ki Pedaringan pergi mencari ikan, gubug mereka dikunjungi oleh Pangeran Purbaya, seorang prajurit dari Mataram.

Di sisi lain, Pangeran Purbaya, seorang prajurit Mataram yang sedang bertugas menumpas penjahat di pesisir Cirebon, mengalami luka-luka. Ia pun meminta pertolongan pada Nyai Widuri, seorang perempuan yang tinggal di pantai Widuri.

Nyai Widuri dengan senang hati merawat Pangeran Purbaya. Ia menggunakan ramuan-ramuan tradisional untuk mengobati luka-luka Pangeran Purbaya.

Sumber: