Mantap Nih! KPM PKH di Kampung Adat Jalawastu Dilatih Membatik
Sejumlah KPM PKH di Kampung Adat Jalawastu saat mengikuti pelatihan membatik.(istimewa)--
RADAR TEGAL - Sejumlah warga prasejahtera di Kampung Budaya Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, mengikuti pelatihan membatik. Pelatihan ini merupakan kegiatan Program Peningkatan Kapasitas Keluarga Program Keluarga Harapan (P2K2 PKH).
Pelatihan membatik ini diinisiasi oleh Pendamping PKH Desa Ciseureuh, Ali Hasbi Ashiddiqi, yang juga owner dari Batik BangSin.
Ali Hasbi menyebutkan, sebagian penduduk di Kampung Adat Jalawastu berprofesi sebagai petani. Pelatihan membatik ini tidam lain sebagai upaya percepatan penanganan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes.
Dia menyebut, beberapa program kewirausahaan dari Kemensos, seperti PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara), KUBE (Kelompok Usaha Bersama), KPM Berdikari dilakukan untuk penanggulangan kemiskinan.
BACA JUGA:Jembatan di Kampung Adat Jalawastu Hampir Roboh, DPRD : Sudah Dicek DPU
"Karena melihat keunikan di dusun ini, jadi saya berinisiasi mengadakan pelatihan membatik di Kampung Budaya Jalawastu. Bisa dikolaborasikan dengan adanya kreasi Batik BangSin sebagai daya tarik wisatawan untuk kegiatan eduwisata. Sehingga ke depannya aktivitas ekonomi masyarakat di sini akan lebih menggeliat, bisa dari paket travel, catering, penginapan, merchandise dan lainnya," ujarnya, Jum'at 13 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, Kampung Adat Jalawastu sendiri memiliki daya tarik wisata dari sisi adat istiadat dan budayanya. Seperti upacara Ngasa yang digelar setiap setahun sekali.
Kemudian ritual musim kemarau Ngaguyang Kuwu dengan cara kepala desa tersebut dimandikan oleh banyak orang. Semua tradisi itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung di kampung tersebut. Sehingga, pelatihan membatik ini perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisata di lokasi tersebut.
"Tujuannya, setelah mereka bisa membatik, nanti bisa menjadi daya tarik wisatawan dalam berbagai agenda tahunan di kampung itu. Ini bisa meningkatkan ekonomi di kampung itu, karena mereka juga bisa membuat pernak-pernik khas dari bahan batik. Selama ini warga terpencil di kaki Gunung Kumbang ini jauh dari akses perniagaan atau keramaian, menjadikan jangkauan aktivitas ekonomi terbatas," imbuhnya.
BACA JUGA:Mengenal Kembali, Upacara Ngasa di Kampung Adat Jalawastu yang Dinobatkan WBTB Sejak 2019
Ketua kelompok KPM PKH, Waryani mengatakan, dirinya baru pertama kali ini membatik. Dia mengaku senang dan ingin fokus mendalami proses membatik. Menurutnya, warga sangat antusias dan bersedia mengikuti pelatihan membatik yang berkelanjutan.
"Banyak warga yang antusias ikut. Kalau ada latihan membatik lagi minta diajari tahap berikutnya. Ada juga warga yang minta diajari membatik di lokasi produksi Batik BangSin," pugkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: