Cerita Sejarah Terputusnya Jawa dan Bali Bagian 2: Anak Mpu Bekung Jadi Raja Judi
ILUSTRASI - Ida Bang Manik Angkeran, anak semata wayang Mpu Bekung berjudi.-Tangkapan Layar-Youtube / Gromore Studio Series
Kemudian Manik, dari manik mutu manikam yang menjadi anugerah, dan Angkeran dari keangkeran pemujaan sang pendeta yang demikian makbulnya. Demikian asal mulanya Ida Mpu Bekung memiliki putra.
Setelah Mpu Bekung memiliki anak, dia sangat bahagia dan bersukacita. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan merawat dan menyayangi sepenuh jiwa raganya.
Bahkan bisa dibilang Mpu Bekung sangat memanjakan anaknya Ida Bang Manik Angkeran. Apapun yang diinginkan Ida Bang Manik Angkeran dipenuhi oleh Mpu Bekung.
Setelah Ida Bang Manik Angkeran menginjak remaja, sepertinya Yang Maha Kuasa menguji Mpu Bekung dengan pikiran dan kesusahan.
Ujian itu dirupakan dengan kelakuan dari anak semata wayangnya yang tidak terpuji.
Ida Bang Manik Angkeran, sehari-hari pekerjaannya hanya berjudi dan tidak pernah tinggal diam di rumah.
Dia selalu berada di tempat perjudian semata. Bahkan di mana ada perjudian, pasti di sana ada Ida Bang Manik Angkeran disitu dan bermalam.
Dikisahkan bahwa perjalanan Ida Bang Manik Angkeran berjudi tidak pernah menang. Lantaran selalu kalah judi, akhirnya semua harta benda milik ayahnya habis untuk berjudi.
Hal itupun membuat Mpu Bekung gundah gulana, karena putranya tidak pernah pulang ke Griya.
Perasaan Mpu Bekung pun resah dan gelisah. Hingga akhirnya Mpu Bekung meutuskan untuk pergi mencari putra semata wayangnya ke desa-desa.
Setiap orang yang dia jumpai di tengah jalan, ditanya apakah ada yang tahu keberadaan Ida Bang Manik Angkeran.
Namun semuanya mengatakan tidak pernah mengetahui dan menemuinya.
Pencarian atau pengembaraan Mpu Bekung mencari Ida Bang Manik Angkeran berlangsung cukup lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: