Orang Jawa di Kaledonia Baru: Warisan Budaya Indonesia yang Tetap Dijaga dengan Cinta
Ilustrasi orang Jawa di Kaledonia Baru -Hipwee-
BACA JUGA:Reklamasi Lahan Unik di Pulau Bungin: Tempat Tinggal di Atas Terumbu Karang Mati
Perubahan jumlah dan identitas orang Jawa di Kaledonia Baru
Tak lama kemudian, Indonesia mendirikan konsulat Republik Indonesia di sana pada 15 Mei 1951. Namun, pada 1952 hingga 1955, terjadi kepulangan massal orang-orang Jawa dari Kaledonia Baru.
Pada tahun tersebut, jumlah orang Jawa hanya tersisa sekitar 2.000 orang saja, padahal pada akhir 1940-an masih terdapat sekitar 20.000 orang keturunan Jawa.
Setelah kepulangan massal ke Indonesia, tak semua benar-benar menetap di Indonesia, ada yang kemudian memutuskan untuk kembali.
Saat ini, tercatat lebih dari 7.000 orang penduduk Kaledonia Baru merupakan keturunan Jawa, namun yang masih mengaku sebagai keturunan Indonesia hanya sekitar 3.851 orang. Sementara, sisanya mengaku sebagai orang Kaledonia Baru.
Kondisi dan posisi orang Jawa di Kaledonia Baru
Selain itu, terdapat sekitar 355 orang yang tercatat sebagai warga negara Indonesia di wilayah tersebut. Konon, orang-orang keturunan Jawa di wilayah yang berstatus jajahan Perancis itu kini sudah sejahtera.
Banyak di antara mereka yang sudah menjadi pejabat, militer, atau pengusaha yang kaya raya. Posisi-posisi strategis yang dipegang oleh orang-orang keturunan Jawa di sana antara lain menjadi wali kota dan wakil gubernur.
Keturunan Indonesia di Kaledonia Baru yang memelihara budaya Jawa
Badan Statistik Kaledonia Baru menyebutkan jumlah keturunan Indonesia di sana kini berpopulasi sekitar 7.000 orang.
Dimana mereka masih sangat lekat dengan hal-hal yang berbau Jawa, misalnya masih berbahasa, budaya, kesenian, dan kultur Jawa.
Namun, konon generasi muda mereka sudah tak lagi bisa menuturkan bahasa Jawa, mereka hanya bisa berbahasa Perancis.
Kendati sudah banyak komunitas Indonesia yang sudah berstatus warga negara Perancis, mereka mengaku masih sangat mencintai tanah airnya.
Mereka tidak pernah melupakan atau pudar cintanya kepada Merah Putih. Selama Indonesia terus di hati, pikiran, dan darah, mereka akan terus menjadi bagian dari Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kabarpedia