Kaget! Ternyata Inses Lazim, Inilah 4 Fakta Unik Suku Polahi

Kaget! Ternyata Inses Lazim, Inilah 4 Fakta Unik Suku Polahi

--dimensiindonesia.com

RADAR TEGAL - Inses menjadi hal yang tabu bagi semua orang di dunia, terutama di Indonesia melarangnya. Namun, suku Polahi berbeda karena mereka melakukannya seolah hal yang lazim. 

Suku Polahi merupakan suku terpencil yang hidup jauh di pedalaman hutan Gorontalo. Meskipun begitu, mereka cukup terbuka terhadap dunia luar dan sudah mulai hidup lebih modern. 

BACA JUGA:Menganut Sistem Endogami dan Uksorilokal, Ayo Kenal Lebih Dekat dengan Suku Kaili

Ada kebiasaan unik yang masih bertahan dalam tradisi suku Polahi ini, yaitu pernikahan sedarah atau inses. Inilah yang membedakannya dengan suku lain yang sebagian besar melarang pernikahan satu suku. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu suku di Indonesia yang ternyata melazimkan pernikahan sedarah. Melansir dari kanal youtube Larasati Channel, berikut informasi mengenai 4 fakta unik dari suku Polahi

BACA JUGA:Suku Terbesar di Indonesia Ini Penganut Matrilineal, Berikut 9 Fakta Menarik Suku Minangkabau

Fakta dan tradisi unik suku Polahi

1. Kehidupan suku Polahi

Suku Polahi merupakan salah satu suku terpencil di Indonesia yang tinggal di pedalaman hutan Gorontalo dan hidup dengan sederhana. Bahkan, dulu mereka berpenampilan cukup primitif, yaitu tanpa mengenakan pakaian. 

Orang-orang Polahi ini cukup terbuka dengan dunia luar dan mulai hidup lebih modern. Namun, rupanya mereka terkadang masih juga terpengaruh kebiasaan lama mereka dalam berpakaian. 

BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Korowai, Mulai dari Rumah Pohon hingga Ritual Mengerikan!

2. Pernikahan sedarah

Meskipun sudah terpapar oleh dunia luar, yang mana menolak inses karena tabu, suku ini rupanya tidak merubah kebiasaan unik mereka. Bahkan, inses dengan beragam jenisnya banyak ditemui dalam masyarakat Polahi, baik ayah dengan putrinya, ibu dengan putranya, maupun sesama saudara kandung. 

Awalnya, kebiasaan ini berawal ketika leluhur mereka terdesak oleh penjajah Belanda hingga ke pedalaman hutan. Hidup di daerah terpencil dengan segelintir orang yang masih sedarah tersebut membuat pernikahan inses tak terelakkan hingga sampai saat ini berkembang menjadi kebiasaan turun temurun suku ini. 

Sumber: larasati channel