Kisah Dibalik Gunung Bromo, Menyibak Cerita Roro Anteng dan Jaka Seger

Kisah Dibalik Gunung Bromo, Menyibak Cerita Roro Anteng dan Jaka Seger

Berikut kisah dibalik Gunung Bromo yang menjadi tradisi hingga saat ini.-(Foto Pinterest)----

radartegal.id - Kali ini kita akan menjelajahi salah satu destinasi wisata paling eksotis di Indonesia, yakni Gunung Bromo. Selain keindahan alamnya yang memukau, kisah dibalik Gunung Bromo juga menyimpan cerita legenda yang sangat menarik. 

Dikutip dari apa yang dirangkum dari video youtube dengan channel @Tjerita Rakjat, berikut kisah dibalik Gunung Bromo. Yuk, kita simak!

Gunung Bromo

Terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Dikenal dengan pemandangan sunrise yang spektakuler, Bromo menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Ketinggian Gunung Bromo mencapai 2.329 meter di atas permukaan laut, menjadikannya tempat yang sejuk dan menyegarkan untuk dikunjungi.

Saat berdiri di tepi kawah Gunung Bromo, kamu bisa melihat hamparan lautan pasir yang luas dengan latar belakang pegunungan yang menjulang tinggi. Pemandangan ini seolah membawamu ke dunia lain, jauh dari hiruk-pikuk kota. Namun, keindahan Bromo bukanlah satu-satunya hal yang menarik dari gunung ini. Di balik pesonanya, tersembunyi sebuah kisah legenda yang penuh makna dan nilai sejarah.

BACA JUGA:5 Mitos Gunung Salak, Terdapat Kerajaan Gaib Pajajaran di Muncak Manik

BACA JUGA:Waspada Orang Hilang? Begini Arti Mitos Pasar Setan Gunung Slamet

Legenda Roro Anteng dan Jaka Seger

Kisah dibalik Gunung Bromo ini bermula dari kisah cinta Roro Anteng dan Jaka Seger, sepasang suami istri yang hidup di daerah Tengger. Meski sudah lama menikah, mereka belum juga dikaruniai anak. Dalam keputusasaan, mereka memutuskan untuk bertapa di Gunung Bromo, memohon kepada yang kuasa agar diberikan keturunan.

Doa mereka pun dijawab oleh Sang Hyang Widi. Dalam sebuah bisikan gaib, mereka diberi tahu bahwa mereka akan dikaruniai anak, namun dengan satu syarat: anak terakhir mereka harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo. Tanpa ragu, Roro Anteng dan Jaka Seger menyanggupi syarat tersebut demi mendapatkan keturunan.

Kehidupan yang Diberkati dengan 25 Anak

Waktu pun berlalu, dan Roro Anteng serta Jaka Seger dikaruniai 25 anak. Anak bungsu mereka diberi nama Jaka Kusuma. Namun, semakin banyak waktu berlalu, semakin sulit bagi mereka untuk memenuhi janji yang telah diucapkan. Rasa sayang terhadap anak bungsu mereka begitu besar, hingga mereka menunda-nunda untuk menepati janji tersebut.

Namun, Sang Hyang Widi tak tinggal diam. Desa Tengger mulai dilanda berbagai musibah sebagai pengingat akan janji yang belum ditepati. Ketika Roro Anteng dan Jaka Seger menceritakan tentang janji mereka kepada Jaka Kusuma, sang anak dengan rela hati bersedia mengorbankan dirinya demi keselamatan desa dan seluruh warganya.

Sumber: