734 Jiwa Warga Suradadi Tegal Kekeringan, Kades Gercep Lapor PMI Gelontorkan 12 Ribu Liter Air Bersih

734 Jiwa Warga Suradadi Tegal Kekeringan, Kades Gercep Lapor PMI Gelontorkan 12 Ribu Liter Air Bersih

Sejumlah warga Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi saat mengantri bantuan air bersih dari PMI Kabupaten Tegal.-Yeri Noveli-

RADAR TEGAL - Kemarau melanda wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tegal. Praktis, banyak warga yang kesulitan air bersih. Utamanya di Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi. 

Biasanya, warga di desa tersebut mengandalkan air sumur untuk kebutuhan hidup sehari-hari. 

Namun, sumur warga sudah mengering sejak satu bulan terakhir. Warga pun panik karena sulit mendapatkan air bersih. 

Bersyukur, kepala Desa Jatimulya berbegas melaporkan peristiwa itu ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal.

Setelah mendapat laporan itu, tim PMI langsung menuju ke lokasi untuk menyalurkan bantuan air bersih.

BACA JUGA:MANTAP JIWA! RSUD Suradadi Tegal Beri Layananan Pemeriksaan Mata Gratis

"Kemarin pak kades telphon ke kami, dan hari ini, kami langsung mengirimkan air bersih," kata Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui Kepala Markas PMI, Sunarto, Minggu 23 Juli 2023.

Dia mengungkapkan, bantuan air bersih yang disalurkan ke warga RW 01 Desa Jatimulya sebanyak dua tangki atau 12 ribu liter. Rinciannya, di RT 02 untuk 50 kepala keluarga (KK) atau 217 jiwa, di RT 03 sebanyak 47 KK atau 210 jiwa dan di RT 05 sebanyak 65 KK atau 260 jiwa.

"Target kami 10 tangki air bersih," sambung Sunarto.

Sementara, saat truk tangki berisi air bersih datang ke Desa Jatimulya, warga langsung berdatangan sembari membawa ember dan jerigen. Mereka rela berdesakan untuk mendapatkan air bersih.

Tuti, 41, mengaku, kesulitan air bersih di desanya terjadi sejak satu bulan terakhir. Sehingga, dia kebingungan saat hendak mandi, mencuci baju, piring dan untuk kegiatan lainnya.

BACA JUGA:5 Tahun Akreditasi RSUD Suradadi Tak Berubah, Bupati Tegal Targetkan Tahun Ini Paripurna

"Sumur sudah kering, tidak ada airnya," ucapnya.

Warga lainnya, Sugeng, 35, mengatakan hal senada. Menurutnya, setiap musim kemarau, di desanya selalu kesulitan air bersih. Sebenarnya, pemerintah desa sudah mengantisipasinya dengan membangun Pamsimas. 

Sumber: