Uniknya Masjid Tukul di Tegal yang Dibuat Salah Satu Wali dari Wali Songo Hanya Semalam di Malam Jumat Kliwon
Bangunan limas segi empat yang masih dipertahankan sesuai bentuk aslinya. --
RADAR TEGAL - Sudah sejak zaman dahulu Tegal dan sekitarnya terkenal sebagai daerah yang agamis. Sehingga banyak peninggalan-peninggalan bernuansa Islam, termasuk Masjid Tukul di Tegal.
Masjid Tukul di Tegal berada di Gang 16 Jalan Kyai Wali RT 05 RW 02 Desa Cangkring Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Masjid ini sangat unik, karena konon dibangun hanya semalam di malam Jumat Kliwon oleh wali.
Cerita yang berkembang di sekitar warga setempat, Masjid Tukul di Tegal tersebut merupakan peninggalan wali. Ada yang menyebut, masjid tersebut berdiri setelah Sunan Bonang dan Pangeran Panggung mendirikan masjid di Banjaran.
Lalu keduanya berniat membangun masjid di Desa Cangkring pada malam harinya. Namun di tengah-tengah pembangunan yang belakangan dikenal sebagai Masjid Tukul di Tegal tersebut, seorang warga pencari daun jati memergoki aktivitas pembangunannya saat dini hari.
Sehingga pembangunan masjid itu pun terpaksa dihentikan, dan tidak diteruskan sampai benar-benar selesai. Padahal pembangunannya hanya tinggal menyelesaikan beberapa bagian akhir atau finishing.
Tetapi ada juga versi lainnya yang menyebutkan bahwa masjid itu tidak dibangun oleh Sunan Bonang dan Pangeran Panggung. Tetapi oleh salah satu wali dari Wali Songo lainnya, yakni Sunan Giri dengan para sahabatnya.
Sahabat Sunan Giri yang terlibat dalam pembangunan itu antara lain Mbah Saripah Mudaim, Mbah Tamolok, Mbah Madiroh, Mbah Danung, Mbah Kuwu Bagus, dan Mbah Samuluk. Tetapi waktu pembangunannya sama, yakni malam Juamt Kliwon.
Sisa bentuk asli Masjid Tukul di Tegal masih bisa dilihat
Dalam buku Menyusun Jejak-jejak Tegal yang ditulis oleh Akhmad Zubaedi, mengungkapkan jika umumnya masjid yang didirikan para wali mempunyai ciri khas. Antara lain dibangun dalam waktu singkat kurang dari satu malam.
Selain itu dalam membangun masjid, biasanya mendapatkan bantuan dari makhluk ghaib dan jin serta didirikan di dekat sumber air. Ini untuk memudahkan jamaah mengambil air untuk berwudhu atau bersuci.
Untuk mengantisipasi sumber air atau sungai kering dan banjir, dibangun juga sumur galian. Sementara itu bagian atapnya berbentuk limas segi empat. Mengutip dari akun Youtube Bang Ridho, bagian limas itu masih tetap dipertahankan di lantai dua masjid.
Di dalam Masjid Tukul di Tegal, masih bisa kita jumpai mimbar dari kayu jati, beduk, dan kentongan unik yang terbuat dari batang kayu utuh dengan bagian akarnya. Sedangkan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati, sudah terbungkus untuk menghindari lapuk dan keropos.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: