Punya Tradisi yang Unik, Begini Kehidupan Masyarakat Nusa Tenggara Barat

Punya Tradisi yang Unik, Begini Kehidupan Masyarakat Nusa Tenggara Barat

--by wisatadilombok.com

RADAR TEGAL - Setiap provinsi di Indonesia memiliki beragam suku, kepercayaan, dan tradisi yang memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya Nusa Tenggara Barat.

Nusa Tenggara Barat memiliki luas sekitar 20.153 km² dengan jumlah penduduk sebesar 5.320.092 jiwa. Ibu Kota Nusa Tenggara Barat berada di Mataram. 

Dengan jumlah penduduk yang mencapai 5 juta jiwa ini, Nusa Tenggara Barat memiliki kepercayaan, rumah adat, pakaian adat, dan tradisi yang unik. 

Dilansir dari kanal Youtube Daftar Populer, Nusa Tenggara Barat memiliki kepercayaan, rumah adat, pakaian adat, dan tradisi yang unik dan khas. Yuk, langsung saja Anda simak artikel berikut ini.

BACA JUGA:Menjadi Provinsi Termiskin di Indonesia, Nusa Tenggara Barat Memiliki Potensi Wisata yang Menakjubkan

Kepercayaan Masyarakat Nusa Tenggara Barat

Sebagian besar masyarakat Nusa Tenggara Barat menganut agama Islam, tetapi sebagian kecil masyarakat Suku Sasak masih melakukan praktik ibadah yang sedikit berbeda, yaitu Wetu Telu. Namun, praktik ibadah ini hanya dilakukan oleh 1% dari masyarakat Suku Sasak. 

Wetu Telu merupakan praktik ibadah agama Islam yang hanya menjalankan tiga rukun Islam, yaitu membaca dua kalimat syahadat, salat, dan berpuasa. Selain itu, penganut Wetu Telu juga masih percaya adanya roh suci dari nenek moyang dan kekuatan gaib dari benda-benda tertentu.

Rumah Adat Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat memiliki rumah adat yang dikenal dengan Bale Lumbung. Bale Lumbung ini masih bisa Anda jumpai di Lombok Tengah dan masih terjaga keasliannya. 

Bale Lumbung terdiri dari dua kata, yaitu 'Bale' yang artinya rumah  dan 'Lumbung' yang artinya tempat yang digunakan untuk menyimpan hasil panen, sehingga Bale Lumbung adalah rumah yang digunakan untuk menyimpan hasil panen.

Selain Bale Lumbung, Nusa Tenggara Barat juga memiliki rumah adat yang dikenal dengan Bale Jajar. Bale Jajar biasanya digunakan oleh Suku Sasak sebagai tempat hunian. 

Bale Jajar memiliki bentuk seperti rumah pada umumnya, yang membedakan hanya temboknya yang menggunakan anyaman bambu dan atapnya terbuat dari jerami atau alang-alang. 

Terdapat pula Bale Bonder yang biasanya digunakan oleh para pembesar suku dan terletak di tengah pemukiman. Selain itu, ada Dalam Loka, yaitu rumah untuk para raja. 

Sumber: youtube.com/daftar populer