SD Negeri di Purwokerto Tarik Kenangan-kenangan Laptop, Orang Tua Murid Keberatan Kasek Bilang Begini

SD Negeri di Purwokerto Tarik Kenangan-kenangan Laptop, Orang Tua Murid Keberatan Kasek Bilang Begini

ILUSTRASI Siswa SD-Tangkapan Layar-Youtube/SD Sunan Giri Sumberpucung Malang

PURWOKERTO, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Salah satu SD Negeri di Bantarwuni Kecamatan Kembaran PURWOKERTO tarik kenang-kenangan laptop kepada orang tua murid.

Sekolah memberi budget Rp5 juta untuk harga laptop. Kontan orang tua murid merasa keberatan dengan tarikan kenang-kenangan tersebut. 

"Yang menjadi persoalan, adalah pihak guru kelas 6 meminta laptop untuk kenang-kenangan, lulusan kelas 6 tahun ajaran ini. Dari sekolah menyampaikan, tahun kemarin kenang-kenangannya kipas angin, kalau tahun ini untuk kebutuhan adik-adik kelas minta laptop. Disitu dibudgetkan Rp5 juta harga laptop," ungkap BA, 39, salah satu orang tua murid yang keberatan dengan kebijakan sekolah tersebut.

Menurutnya, tarikan uang kenang-kenangan perpisahan kelas 6 oleh pihak sekolah untuk membeli laptop patut dipertanyakan. Sebab untuk pembiayaan pendidikan dari SD sampai SMA sudah dicover oleh BOS. 

Namun pada kenyataannya, pihak sekolah secara gamblang dan terang-terangan meminta laptop sebagai kenang-kenangan.

BACA JUGA:Dekat Purwokerto Ada Kampung Juragan Empang, di Setiap Rumah Warganya Punya Kolam Ikan

"Yang menjadi keberatan adalah persoalan memakan budget sangat banyak untuk membeli laptop. Dan kita juga tidak punya kontrol, untuk memastikan apakah uang tersebut benar-benar dibelikan laptop atau tidak," tandasnya.

Penarikan uang kenang-kenang laptop dari sekolah ternyata mengungkap kejanggalan lain di SD Negeri tersebut. 

Salah satunya, yakni soal uang terima kasih dari orang tua murid penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Uang terimakasih itu diberikan untuk guru yang mengurus KIP.

"Untuk pencairan, sekolah mengeluarkan surat keterangan aktif yang berfungsi menerangkan bahwa siswa tersebut adalah siswa miskin. Setiap siswa yang telah mengambil bantuan itu diharapkan konfirmasi ke guru yang mengurus PIP. Ternyata ada uang terima kasih dari wali penerima PIP besarannya dari Rp20 sampai Rp 50 ribu dan itu terjadi berkali-kali," beber BA lagi sebagaimana dilansir radarbanyumas.disway.id.

Sementara itu, ihwal penarikan kenang-kenangan untuk beli laptop Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri di Bantarwuni Suwarso mengatakan, kenang-kenangan berupa laptop merupakan tawaran dari para orang tua murid. 

BACA JUGA:Pemuda di Purwokerto Viral Gara-gara Kurang Bayar Open BO, Uangnya Cuma Rp200 Ribu

Menurutnya, hal ini melihat kondisi sekolah memerlukan laptop untuk proses asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). 

Dia mengaku, pada tahun-tahun sebelumnya, sekolah sampai menyewa laptop untuk proses ANBK.

Sumber: