Besok Ribuan Buruh Demo di Istana Negara dan MK, Ini 5 Tuntutan yang Disuarakan

Besok Ribuan Buruh Demo di Istana Negara dan MK, Ini 5 Tuntutan yang Disuarakan

ILUSTRASI - Besok demo buruh di Istana Negara dan MK.--pixabay

Lebih jauh Said Iqbal menjelaskan, terkait dengan tuntutan kedua, yakni tolak RUU Kesehatan, karena berpotensi menimbulkan atau memunculkan komersialisasi layanan kesehatan.

BACA JUGA:Bawa 6 Tuntutan, 50 Ribu Buruh Demo di Istana Negara

Dimana ada sejumlah penyakit yang biayanya tidak sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan. Hal ini tentunya akan memberatkan pasien. Jadi RUU Kesehatan hanya melindungi rumah sakit dan membuka ruang komersialisasi medis.

“Terkait dengan penolakan terhadap RUU Kesehatan, beleid ini berpotensi menyebabkan komersialisasi terhadap layanan kesehatan. Di mana RUU ini mengatur mengenai urun biaya," kata Said Iqbal dikutip dari Disway.id. 

Selain itu, yang dipersoalkan dari RUU Kesehatan adalah menempatkan BPJS di bawah kementerian. Said Iqbal menjelaskan, jaminan sosial harusnya langsung di bawah presiden. 

Sebab dana BPJS adalah uang buruh dan rakyat. Bukan dana APBN yang bisa dikelola kementerian.

BACA JUGA:Pekerja Tak Boleh Miskin, Presiden Partai Buruh Sebut Ojol dan PRT Layak Dapat Jaminan Sosial

Sementara ihwal tuntutan Cabut Permenaker No 5 Tahun 2023 yang memperbolehkan pengusaha memotong upah hingga 25 persen. Said Iqbal menandaskan bahwa peratutan tersebut sudah memakan korban.

"Permenaker ini sudah memakan korban, karena ada pengusaha yang memotong upah buruh sebesar 25 persen." 

Kemudian soal RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), Said Iqbal minta untuk segera disahkan.

Adapun isu politik yang akan diangkat adalah revisi parliamentary threshold 4 persen dari suara sah nasional harus juga dimaknai 4 persen dari jumlah kursi DPR RI. Dan cabut presidential threshold 20 Persen.

BACA JUGA:Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law, Nakes di Pemalang Sampaikan Aspirasi ke DPRD

“Inilah yang membedakan Partai Buruh dengan partai yang lain. Kami adalah partai yang bekerja harian. Mau ada pemilu atau tidak, Partai Buruh selalu bersama dengan Buruh, petani, dan nelayan. Karena itu, isu perburuhan dan isu partai selalu seiring sejalan,” tutupnya. *

Sumber: