Gencarkan Operasi Pasar Murah, Inlasi Tertekan, Kota Tegal Mengalami Deflasi 0,07 Persen
Operasi pasar murah yang digencarkan Pemkot Tegal bersama Bank Indonesia dan instansi lainnya berhasil menekan laju inflasi.-Teguh Mujiharto-
KOTA TEGAL, RADARTEGAL.COM - Laju inflasi di Kota Tegal berhasil ditekan. Hal itu terjadi karena Pemerintah Kota Tegal bersama Bank Indonesia dan instansi lainnya menggencarkan kegiatan operasi pasar murah.
Bahkan tidak hanya mampu menekan inflasi, berkat operasi pasar murah Kota Tegal pada Oktober 2022 bisa mengalami deflasi sebesar 0,07 persen month to month (mtm).
Hal ini disampaikan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono saat penyelenggaraan operasi pasar murah di Kecamatan Tegal Barat, Kamis 17 November 2022.
BACA JUGA:Jordi Amat dan Sandy Walsh Resmi Jadi WNI, Nangis Saat Nyanyikan Lagu Indonesia Raya
Menurutnya, operasi pasar murah dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang harga murah di bawah pasaran.
"Dengan operasi pasar ini, diharapkan dapat menurunkan harga kebutuhan pokok yang tentunya berdampak terhadap penurunan angka inflasi yang masih tinggi," katanya.
Menurut Dedy, sejak September 2022 lalu, telah digencarkan operasi pasar murah. Jika sebelumnya, dilakukan di pasar tradisional, maka kali ini pihaknya ingin menyasar ke masyarakat langsung melalui kecamatan-kecamatan.
BACA JUGA:Dikira Tertidur di Meja Kerjanya, Guru PAI Meninggal Dunia Sambil Memegang Roti Usai Mengajar
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Dodi Nugraha mengatakan, pada Oktober Kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,07 persen (mtm). Setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,09 persen (mtm).
"Capaian itu, tentu saja mendorong penurunan inflasi tahunan menjadi 6,63 persen (yoy) setelah pada bulan sebelumnya sebesar 7,18 persen (yoy)," ujar Dody.
Menurut Dody, penurunan inflasi tidak lepas dari upaya konkrit TIPD Kota Tegal melalui beberapa program unggulan. Di antaranya, operasi pasar murah sejak September hingga saat ini, inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak kenaikan BBM.
BACA JUGA:Universal Health Coverage (UHC) 96 Persen Ditargetkan Terealisasi di Kabupaten Brebes Desember 2022
Kepala Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding mengungkapkan, hingga saat ini ketersediaan stok kebutuhan pokok seperti beras, gula hingga minyak masih cukup aman hingga beberapa bulan ke depan.
Karenanya, masyarakat diimbau untuk tidak panik dengan ketersediaan kebutuhan pokok. "Kami siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menekan angka inflasi," tandas Ramadin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: