Tunawisma Jadi Sasaran Regsosek di Batang, Butuh Pendekatan Khusus, Pedataan Dilakukan Malam Hari

Tunawisma Jadi Sasaran Regsosek di Batang, Butuh Pendekatan Khusus, Pedataan Dilakukan Malam Hari

Petugas lapangan Regsosek saat melakukan pendataan pada masyarakat tidak bertempat tinggal.--IST

BATANG, radartegal.com - Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Batang menyasar masyarakat tidak memiliki tempat tinggal atau tunawisma.

Dalam pelaksanaannya, diperlukan pendekatan khusus dan dilaksanakan pada malam hari.

Pendataan warga tunawisma dilakukan supaya seluruh penduduk terdata, tanpa kecuali.

BACA JUGA:Diduga Produksi Obat Sirup Berbahaya, 2 Perusahaan Farmasi Terancam Pidana, Tindaklanjut Laporan BPOM

"Kami juga menyasar tunawisma, yakni penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal. Antara lain penduduk yang tinggal di kolong jembatan, pasar, terminal, stasiun, emperan toko, taman umum atau berbagai fasilitas umum lainnya," ujar Kepala BPS Kabupaten Batang, Eddy Prawoto, Sabtu 29 Oktober 2022 malam.

Ia mengatakan bahwa pendataan penduduk yang tidak punya tempat tinggal itu disebut 'Malam Regsosek'. Sebab pendataan hanya dilakukan pada malam hari.

"Malam Regsosek dilaksanakan pada 29 Oktober 2022 pukul 21.00 WIB hingga 30 Oktober 2022 pukul.06.00 WIB," terangnya.

BACA JUGA:Cilacap Diguncang Gempa Magnitudo 4,7, Kebumen dan Yogyakarta Ikut Bergoyang, Tak Berpotensi Tsunami

Lanjut dia, BPS Batang mengupayakan seluruh penduduk di daerahnya terdata, termasuk orang yang tidak bertempat tinggal. Sebab mereka juga mempunyai hak untuk didata.

“Kami memilih waktu malam hari, karena biasanya orang tidak punya tempat tinggal beristirahat atau bersantai pada malam hari, di suatu lokasi yang mereka nyaman,” tuturnya. 

Adapun berdasarkan hasil pendataan malam Regsosek itu, BPS berhasil mendata 15 orang tidak bertempat tinggal. 

BACA JUGA:Revitalisasi Waterpark Butuh Rp22 Miliar, Olympic Swimming Pool Pemalang Bisa Dioperasikan 2023

“Di mana yang kami data adalah seputar nama, asal, serta aktivitas apa saja. Jadi simpel yang ditanyakan tidak seperti penduduk pada umumnya yang kita tanyakan semuanya,” jelas Eddy. 

Menurut dia, kendala pendataan tunawisma yakni dari segi pendekatan. Oleh karenanya, pihaknya menggunakan cara santai, mengajak bicara dengan suasana rileks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan