Potensial! Budidaya Kerang Hijau Mulai Dikembangkan di Brebes

Potensial! Budidaya Kerang Hijau Mulai Dikembangkan di Brebes

PANEN - Kepala Dinas Perikanan Brebes saat memanen kerang hijau di wilayah Kabupaten Brebes, beberapa waktu lalu.-Foto Dokumen Dinas Perikanan-

BREBES, radartegal.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melalui Dinas Perikanan setempat mulai mengembangkan potensi budidaya kerang hijau. Pasalnya, budidaya kerang hijau di wilayah laut Brebes sangat berpotensi.

Seperti diketahui, sedikitnya, 2.391,94 hektare tanah di sepanjang pesisir utara Kabupaten Brebes hilang kena abrasi. Tanah yang saat ini terendam air laut tersebut akan dimanfaatkan menjadi kawasan budidaya kerang hijau. Apalagi, lahan bekas abrasi ini dinilai sangat berpotensi untuk pengembangan budidaya kerang hijau. 

Kepala Dinas Perikanan Brebes Moh. Zuhdan Fanani mengatakan, sedimentasi di wilayah pesisir di Kabupaten Brebes berpotensi untuk pengembangan budidaya kerang hijau. Seperti halnya di kawasan pesisir di wilayah Desa Grinting Kecamatan Bulakamba yang bisa menghasilkan ratusan ton kerang hijau dalam waktu enam bulan.

"Beberapa waktu lalu kita panen kerang hijau di pesisir Desa Grinting. Dan hasilnya bisa sampai ratusan ton dalam enam bulan. Memang kerang hijau ini musiman, tapi Laut Brebes itu sangat potensial," ungkapnya, Kamis 1 September 2022.

Dijelaskannya, rata-rata harga kerang hijau dikisaran Rp3.000 per kilogramnya. Untuk budidaya kerang hijau hanya perlu dibuatkan bagang.

Sehingga, saat ini pihaknya berupaya untuk melakukan pengembangan budidaya kerang hijau dengan membuat kelompok pembudidaya. Pasalnya, pesisir Brebes tidak terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). 

"Kerang hijau di pesisir Brebes ini sudah diuji di Balai Perindustrian, dan aman untuk dikonsumsi karena tidak terkontaminasi limbah B3. Untuk kelompok pembudidaya saat ini baru ada lima kelompok," jelasnya. 

Diketahui, sedikitnya, 2.391,94 hektare tanah di sepanjang pesisir utara Kabupaten Brebes hilang kena abrasi. Fenomena abrasi terjadi di beberapa titik, seperti di Desa Randusanga Wetan, Randusanga Kulon, Kaliwlingi, Sawojajar, Limbangan dan Karang Dempel. Namun dari tanah yang terkena abrasi ini akan dimanfaatkan untuk budidaya kerang hijau. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: