Mahfud MD Disebut jadi Koordinator Gosip Kasus Sambo, Faizal Assegaf: Berbahaya bagi Polri

Mahfud MD Disebut jadi Koordinator Gosip Kasus Sambo, Faizal Assegaf: Berbahaya bagi Polri

Mahfud MD--Facebook

JAKARTA, radartegal.com - Di tengah kasus pembunuhan berencana yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo, terdapat bola liar yang meluncur dari banyak pihak.

 

Salah satunya, pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang selalu muncul di sosial media. Hal ini dikhawatirkan menggiring opini miring masyarakat terhadap institusi Polri.

Pengamat politik Faizal Assegaf menuturkan, liarnya isu di tengah masyarakat itu lantaran terlalu banyak hal yang disuarakan dari banyak pihak termasuk dari Mahfud MD.

Menurutnya, saat ini institusi Polri telah habis dihujat oleh publik. Bahkan, kata Faizal Assegaf, banyak masyarakat yang menyampaikan solusi menggeser kedudukan Polri di bawah Kemenkumham dan mendagri. Hal itu dianggapnya gagasan yang liar dan tidak bertanggung jawab.

"Artinya apa? Saya mau mengatakan bahwa Pak Mahfud berhenti untuk menunggangi kasus Sambo ini, berhenti untuk menjadi koordinator gosip, pemantik propaganda politik untuk memancing kemarahan publik yang memanfaatkan kasus Sambo untuk orang membenci institusi ini,” tegasnya.

Menurut Faizal Assegaf, terjadi hari ini terkait isu yang berkembang sangat berbahaya. Seharusnya, sebagai menko, Mahfud MD berbicara dengan konsep dan pendekatan etika bernegara yang konstruktif.

"Bermain-main di dalam kasus Sambo ini dengan mengatakan bahwa dalam kasus kejahatan hukum Sambo adalah kaisar yang berkuasa di internal Mabes Polri,” kata Faizal dalam acara diskusi Polri Dalam Amanah Reformasi, di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Minggu (21/8).

"Ini berbahaya. Karena datang dari seseorang yang memiliki kedudukan strategis berada di lingkaran Presiden Joko Widodo,” katanya.

Jika ingin menjamin pemerintah dan rakyat mendapat keadilan, Faizal menyarankan Mahfud MD perlu mengambil langkah-langkah strategis agar dapat meyakinkan publik.

Ia mengusulkan, bisa saja sebagai Menko Polhukam Mahfud MD berkantor  di markas kepolisian. Tujuannya, memastikan bahwa pemerintah mengawal kasus Sambo.

"Sampai kepada pengadilan terbebas dari rekayasa sehingaa pihak keluarga korban mendapatkan keadilan,” tutupnya dikutip dari RMOL.id.

Sementara itu, penyelidikan pembunuhan Brigadir Joshua telah bergerak maju. Pasal pembunuhan berencana dipastikan menjerat para tersangka kasus pembunuhan Brigadir Joshua. 

Apalagi, dari penuturan Bharada E, pertemuan singkat sebelum Brigadir J dieksekusi sempat digelar.

Sumber: fin.co.id